Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2023/04/01

Sabtu, 1 April 2023 (Minggu Pra-Paskah 5)

Matius 26:17-35
Teguh Mengikut Kristus dalam Krisis

Murid-murid Yesus sedang berada dalam krisis dari perjalanan hidup mereka. Setidaknya, itulah yang dapat kita rasakan dari narasi Injil Matius pada pasal ini.

Sang Guru menunjukkan tanda-tanda akan perjalanan misi terakhir-Nya di dunia yang menuju kepada penyaliban, kematian, serta kebangkitan-Nya. Nas ini mengisahkan perjamuan Paskah sebagai tradisi yang lazim pada masa itu. Momen itu seharusnya menjadi momen yang bersahaja di mana umat Israel mengingat kebesaran Tuhan yang membebaskan mereka dari perbudakan. Sayangnya, pada saat itu terjadilah ironi.

Kristus menyampaikan bahwa ada seorang murid yang akan menyerahkan-Nya (21). Dari antara para murid yang sudah sangat dekat dengan Sang Guru, ternyata ada yang tega mengkhianati-Nya. Kita tahu siapa pengkhianat itu, tetapi pada saat itu pernyataan Kristus sungguh menimbulkan kesedihan (22).

Perlu kita sadari bahwa keputusan Yudas sama sekali bukan penyebab penderitaan Kristus (24). Penderitaan itu adalah kehendak Allah bagi Anak-Nya. Tindakan Yudas adalah pilihan yang ia ambil, tetapi pilihan ini juga yang akan mendatangkan celaka.

Lalu, Kristus memberikan pernyataan yang mengejutkan. Ia kembali menegaskan penderitaan yang akan dialami-Nya. Sebagai akibatnya, iman para murid akan goncang dan mereka akan cerai-berai (31). Tetapi, penderitaan itu bukanlah akhir dari segalanya karena ada kebangkitan Kristus yang menjadi jalan keselamatan (32).

Petrus merespons dengan emosional dan menyatakan keteguhannya. Tetapi, Yesus merespons bahwa Petrus justru akan mengkhianatinya dan memang itulah yang akan terjadi (33-35).

Dari Petrus dan Yudas, kita belajar bahwa keteguhan dalam mengikut Kristus seharusnya terjadi tanpa memandang situasi. Iman teruji justru pada saat kita menghadapi krisis kehidupan. Masa-masa krisis yang kita alami justru menjadi momen di mana ketaatan dan komitmen kita kepada Tuhan diuji. Pada titik tersebut kualitas sesungguhnya dari diri kita akan terlihat. [WDN]


Baca Gali Alkitab 5

Matius 26:36-46

Taman Getsemani adalah saksi bagi kesedihan hati Yesus yang begitu mendalam. Sebagai Manusia sejati, Yesus mengalami kesedihan karena Ia tahu bahwa waktu-Nya tidak akan lama lagi. Ia akan segera melewati jalan salib yang untuk itulah Dia datang. Penderitaan, penghinaan, kesakitan, dan kematian, itulah yang sedang menanti-Nya dalam beberapa jam ke depan.

Dalam keadaan seperti itu, Dia membutuhkan dukungan dari murid-murid terdekat-Nya untuk menemani-Nya dalam berjaga-jaga dan berdoa. Namun, itu tidak didapat-Nya. Mereka semua tidur.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa nama tempat yang didatangi Yesus dan murid-murid-Nya? Untuk apa Yesus datang ke tempat itu? (36)
2. Siapa saja yang Yesus bawa untuk menemani-Nya? (37)
3. Bagaimana perasaan Yesus saat itu? (38)
4. Apa yang Yesus katakan kepada Bapa? (39, 42)
5. Apa yang Yesus katakan/lakukan ketika mendapati ketiga murid-Nya tidur? (40-41, 43-46)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apa teladan yang dapat Anda ambil dari Yesus ketika Anda mengalami pergumulan hidup?
2. Peringatan apa yang bisa Anda ambil dari murid-murid yang tidur saat diminta untuk berjaga-jaga?

Apa respons Anda?
1. Maukah Anda mendoakan atau berdoa bersama-sama dengan saudara atau sahabat Anda yang mengalami pergumulan hidup? Kapan Anda akan melakukannya?
2. Bagaimana supaya Anda dapat berempati terhadap orang lain yang menderita? Apa yang akan Anda lakukan untuk menolongnya?
3. Apa respons syukur Anda atas keselamatan yang Tuhan Yesus kerjakan melalui penderitaan dan kematian-Nya?

Pokok Doa:
Bersyukurlah untuk keselamatan Anda, dan mintalah hati yang penuh empati terhadap penderitaan orang lain.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org