Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/09/25

Minggu, 25 September 2022 (Minggu ke-16 sesudah Pentakosta)

Wahyu 9:13-21
Harapan di Tengah Realitas Dunia

Sangkakala keenam menyertai penglihatan serangan militer yang menghancurkan sepertiga bumi (15-19). Penglihatan itu menggambarkan hukuman atas kejahatan dunia.

Namun, hukuman memang tidak menghasilkan pertobatan. Manusia yang tidak mati tetap menyembah emas dan perak, juga tetap bergelimang pembunuhan dan percabulan (20-21). Mungkinkah gambaran penglihatan itu terus terjadi sampai hari ini?

Kitab Wahyu menghadirkan realitas yang berbeda dari kehidupan yang dijalani gereja mula-mula. Imperium Romawi menindas, membunuh, mengeksploitasi ekonomi, dan tampaknya sangat berhasil dalam mengumpulkan harta dan kekuasaan. Tak terbayangkan ada yang sanggup mengalahkan kejahatan dari kekuasaan imperium yang dahsyat itu.

Kenyataan hari ini juga tidak jauh berbeda. Dunia dipenuhi berbagai kekuasaan yang saling berebut pengaruh serta sangat manipulatif dengan kekuatan uang dan jabatan. Bahkan, ketika dikonfrontasi dengan berbagai hukuman, tidak ada pertobatan. Sanggupkah umat Allah setia dalam peperangan demikian?

Yohanes menghadirkan penglihatan yang menembus realitas hidup. Tuhan tidak diam menghadapi kejahatan dunia; walaupun kejahatan sering terlihat mahadahsyat dan tak terkalahkan, ada hukuman Tuhan demi keadilan.

Dalam masa hidup Yohanes sendiri, Imperium Romawi tetap berjaya. Bahkan, pada zaman Konstantin, kekristenan menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi (313 M). Kenyataan hidup penuh komplikasi dan kerumitan. Apakah berarti gereja Tuhan sebenarnya ditelan oleh kekuatan imperium?

Agustinus pernah menulis soal Kota Tuhan dan Kota Manusia, membedakan kuasa duniawi dan realitas surgawi. Ketika Roma hancur oleh serangan militer (410 M), ada tuduhan bahwa Roma hancur karena meninggalkan agamanya dan memeluk kekristenan.

Agustinus dan Yohanes menghadirkan realitas yang lain. Namun, Yohanes yakin, Allahlah yang sungguh berkuasa. Karena itu, di tengah realitas dunia sekalipun kita dapat terus berharap kepada-Nya. [IHM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org