Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/06/21

Selasa, 21 Juni 2022 (Minggu ke-2 sesudah Pentakosta)

Roma 2:1-16
Aku Tidak Lebih Baik

Teguran di dalam perikop sebelumnya ditujukan kepada orang-orang non-Yahudi yang menolak Allah. Hal ini mungkin membuat orang-orang Kristen Yahudi saat itu merasa bahwa teguran itu pantas, sebab orang non-Yahudi adalah orang kafir yang layak dihukum.

Tetapi, dalam perikop ini Paulus mengingatkan orang-orang Kristen Yahudi untuk tidak menghakimi mereka yang non-Yahudi sebab mereka juga hidup dalam dosa yang sama (1).

Paulus menegur mereka untuk tidak berpikir bahwa mereka aman dari hukuman Tuhan hanya karena mereka adalah umat pilihan. Mereka juga orang berdosa sama seperti orang bukan Yahudi.

Paulus juga mengingatkan bahwa Allah itu adil dan tidak memandang bulu (11). Mereka yang hidup di luar kehendak Allah akan mendapat hukuman sekalipun mereka adalah orang-orang Yahudi, bangsa pilihan Tuhan. Bahkan, hukuman yang mereka terima bisa jauh lebih berat karena mereka adalah bangsa pilihan yang telah menerima hukum Taurat. Karena itu, mereka punya tanggung jawab yang lebih besar untuk hidup seturut dengan kehendak Tuhan.

Pada kenyataannya, hidup mereka tidak demikian. Mungkin saja di luar mereka terlihat lebih saleh daripada orang-orang non-Yahudi. Tetapi, Tuhan melihat hati dan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi (16). Karena itu, tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada yang lain, dan tidak ada seorang pun yang luput dari penghakiman Tuhan.

Peringatan ini juga berlaku bagi kita hari ini. Karena kita menjadi orang Kristen, bukan berarti kita lebih baik daripada mereka yang bukan Kristen. Kita sama berdosanya di hadapan Tuhan. Sekalipun kita terlihat baik di luar, tetapi Tuhan melihat sampai ke kedalaman hati kita.

Berhati-hatilah ketika kita mulai merasa diri lebih baik dan menghakimi orang lain. Ingatlah bahwa ketika kita menunjuk orang lain dengan satu jari, tiga jari yang lain mengarah ke diri kita sendiri. Oleh sebab itu, kita perlu wawas diri dengan senantiasa mengevaluasi hidup kita dan menjaga hati kita, agar hati kita tetap senada dengan hati Tuhan. Kiranya Tuhan menolong kita. [STG]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org