Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/05/21

Sabtu, 21 Mei 2022 (Minggu ke-5 sesudah Paskah)

Yeremia 38:14-28
Belajar Rela untuk Dihukum

Memang sangat sulit untuk menerima kenyataan ketika Tuhan sudah memutuskan untuk menghukum kita. Namun, ketika sudah jelas Tuhan menyatakan demikian, kita harus rela untuk menerima hukuman tersebut.

Raja Zedekia menyuruh orang untuk membawa Nabi Yeremia karena ia ingin mendengarkan apa yang Tuhan akan sampaikan. Seperti sebelumnya, Nabi Yeremia menegaskan bahwa raja harus menyerahkan diri kepada Babel.

Apabila raja bersedia menyerahkan diri, maka nyawanya akan terpelihara, kota Yerusalem tidak akan dihanguskan dengan api, dan keluarga raja akan hidup (17). Tetapi, apabila raja tidak mau menyerahkan diri, maka kota ini akan diserahkan ke dalam tangan Babel yang akan menghanguskannya, dan Zedekia sendiri tidak akan luput dari tangan Babel (18).

Kitab Raja-raja menunjukan bahwa Zedekia tidak menyerahkan diri. Yerusalem dikepung oleh Babel sekitar dua tahun, dan akhirnya tidak dapat bertahan. Raja Babel kemudian menghukum Zedekia dengan sangat berat. Anak-anaknya dibunuh di depan matanya, kemudian matanya dibutakan, dan ia dibuang ke Babel (2Raj. 25:6-7). Rumah Tuhan, rumah raja, dan semua rumah di Yerusalem dibakar dengan api (2Raj. 25:8-9). Inilah harga yang harus dibayar Raja Zedekia dan penduduk Yerusalem karena tidak mau menerima hukuman Tuhan dengan rela.

Allah kita adalah Allah yang adil, yang "tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman" (Kel. 34:7). Jika Tuhan sudah memutuskan untuk menghukum kita karena dosa kita, maka hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan rela menerima hukuman tersebut, seberat apa pun hukuman itu.

Ketika kita masih tidak rela dan tidak mau menuruti peringatan Tuhan, jangan kaget ketika hukuman yang akan menimpa kita menjadi makin berat. Memang hukuman Tuhan kadang merupakan hukuman yang sangat berat. Tetapi, hukuman-Nya akan menjadi lebih berat lagi jika kita tidak rela untuk dihukum.

Mari belajarlah untuk rela dihukum ketika kita sudah bersalah. [INT]


Baca Gali Alkitab 3

Yeremia 37

Siapa yang suka dengan berita buruk? Tidak ada. Tetapi, berita itu tetap penting untuk didengarkan karena kita tahu bahwa itulah kenyataan yang ada dan peringatan yang disampaikan demi kebaikan kita. Ketika Tuhan menyatakan hukuman-Nya atas umat Yehuda melalui Nabi Yeremia, apa yang terjadi?

Apa saja yang Anda baca?
1. Siapakah Zedekia dan apa yang ia lakukan? (1-2)
2. Situasi seperti apa yang sedang terjadi saat itu? (3-5)
3. Apa isi firman Tuhan kepada Nabi Yeremia? (6-10)
4. Kemalangan apa yang menimpa Yeremia? (11-16)
5. Apa yang dikatakan Yeremia kepada Zedekia? (17-19)
6. Apa permohonan Yeremia dan apa hasilnya? (20-21)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Benarkah tindakan Yeremia untuk menyatakan firman Tuhan walau itu adalah berita buruk bagi bangsanya? Mengapa?
2. Apa jadinya kalau orang tidak mau mendengarkan nubuat penghukuman dari Tuhan?
3. Dibandingkan dengan ketenangan dan kenyamanan yang semu, apa ciri-ciri dari berita yang benar?
4. Mengapa Yeremia tetap menyampaikan firman Tuhan tanpa mengikuti kemauan raja dan para rakyat?

Apa respons Anda?
1. Seandainya Anda salah satu orang Yehuda yang mendengar nubuat Yeremia, apa yang akan Anda lakukan?
2. Pernahkah Anda menekan suatu teguran karena tidak menyenangkan hati Anda? Apa yang perlu Anda lakukan agar hal itu tidak terulang lagi?
3. Antara kebohongan yang menenangkan dan kebenaran yang mengejutkan, mana yang akan Anda pilih?

Pokok Doa:
Meminta pertolongan Tuhan agar kita tidak menolak pesan-Nya, tetapi bertahan dalam menyuarakan apa yang benar.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org