Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/05/11

Rabu, 11 Mei 2022 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)

Yeremia 32:1-25
Menderita, namun Tetap Setia

Kita kerap mendengar lagu-lagu yang menunjukkan indahnya hidup mengikut Tuhan. Pada realitasnya, ada kalanya orang percaya akan ditinggalkan karena bertahan dalam kebenaran. Inilah yang dialami Yeremia ketika ia harus bernubuat tentang Raja Zedekia.

Yeremia dipenjarakan atas tuduhan ia tidak berpihak kepada raja (2-5). Ia menubuatkan Raja Zedekia akan jatuh ke tangan musuh. Musuh Israel sebetulnya sudah mendekat dan akan menyerang Israel. Ini sesuai dengan firman Tuhan kepada Yeremia. Tetapi, Raja Zedekia tidak percaya dan menuduh Yeremialah yang sedang bernubuat palsu.

Ketika tidak ada yang percaya, Yeremia justru harus menunjukkan sikap yang sesuai dengan nubuat yang disampaikannya. Yeremia harus membeli tanah Hanameel (6-15). Ia menunjukkan bahwa ketetapan Tuhan pasti akan terjadi dan bangsa Israel akan dihukum Allah. Tetapi, akan datang waktunya, Allah akan memulihkan kembali bangsa itu. Jadi, Yeremia menunjukkan bagaimana seharusnya orang Israel merespons nubuat Tuhan.

Yeremia lantas berdoa kepada Tuhan dan mengingat segala perbuatan-Nya yang menyelamatkan bangsa Israel dari tanah Mesir (16-25). Yeremia ditolak bangsanya sendiri. Ia harus hidup mengikut Tuhan seorang diri. Karena itu, mengingat perbuatan dan janji setia-Nya senantiasa menguatkan dia untuk bertahan.

Pernahkah kita ada dalam posisi seperti Yeremia? Kita seorang diri mempertahankan kebenaran, sementara semua orang mulai berkompromi dan bahkan meninggalkan kita. Apa yang membuat kita bertahan?

Di tengah situasi ini kita belajar dari Yeremia. Meski tidak ada yang percaya kepadanya, Yeremia tetap taat kepada Tuhan dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan kebenaran yang diyakininya. Kita harus tetap bertahan dan ditopang oleh doa dengan mengingat perbuatan-perbuatan Allah di masa lalu.

Bertahanlah dalam mengikut Tuhan untuk menyatakan kebenaran, bukan hanya dalam keadaan baik-baik saja, tetapi juga dalam kesendirian. Di sana Tuhan sendirilah yang sedang bersama dengan kita. [RGD]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org