Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/05/07

Sabtu, 7 Mei 2022 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)

Yeremia 30
Paham karena Pengalaman

Ada ujaran yang mengatakan bahwa pengalaman merupakan guru terbaik. Persoalannya, apa saja yang perlu terjadi supaya manusia dapat menarik teladan dari sebuah pengalaman?

Di tengah kegalauan iman, bangsa Yehuda mendapati diri mereka dibuang ke Babilonia. Sekali lagi firman Tuhan diberikan kepada Nabi Yeremia untuk mengingatkan mereka akan janji pemulihan dari Tuhan.

Tuhan berbicara melalui Nabi Yeremia untuk menyatakan bagaimana Ia memahami keadaan bangsa Yehuda yang terkejut oleh hukuman pembuangan dari-Nya. Tuhan mengingatkan mereka akan hal-hal yang menjadi latar belakang dari hukuman pembuangan itu (5-7, 12-15, 23-24).

Tuhan menjanjikan bahwa Ia sendirilah yang akan memulihkan Israel dengan cara mengingat perjanjian yang sudah Ia ikat dengan bangsa Israel di mana Ia menjadikan Israel sebagai umat-Nya (8-11, 16-22). Tuhan mengajak Israel untuk merenungkan pengalaman mereka dengan-Nya, dan menguji sejauh mana kesetiaan-Nya dalam menggenapi janji.

Tuhan menegaskan akan datangnya satu hari di mana pembebasan dari-Nya akan nyata (8). Firman Tuhan menekankan adanya penyertaan Tuhan dalam semua lika-liku perjalanan umat-Nya. Tuhan hadir di tengah mereka, bahkan ketika mereka menjalani pergumulan iman di Babilonia. Tuhan menjanjikan pemulihan pada waktu-Nya.

Iman bersama Tuhan diibaratkan sebagai sebuah perjalanan yang terus bergerak, bukan statis. Iman sejati akan terus berhubungan dan berkaitan dengan Tuhan, melibatkan Tuhan dalam segala keadaan, serta menyerahkan tampuk pimpinan dan kendali masa depan ke dalam tangan Tuhan. Janji yang diikat Tuhan dengan umat-Nya-yang dikenal dengan istilah covenant-adalah sebuah ikrar kehidupan yang akan terus dipelihara dan digenapi oleh Tuhan sendiri dengan kebesaran kuasa-Nya.

Jalan hidup tidak akan selalu lurus: kadang berkelok, kadang bergelombang. Panggilan Tuhan kepada umat-Nya adalah untuk tetap setia, dan tidak berputus asa dalam mengandalkan Tuhan pada setiap keadaan. [IBS]


Baca Gali Alkitab 1

Yeremia 30

Sudah sewajarnya bila bangsa pilihan Tuhan hidup dalam kejayaan dan kemakmuran. Mereka sudah dipilih di antara segala bangsa untuk menjadi umat Tuhan yang spesial. Namun, apa yang saat itu terjadi adalah mereka dibuang ke Babilonia.

Mereka ditawan ke negeri asing dan kota kebanggaan mereka dihancurkan, seakan-akan Tuhan, Allah mereka, tidak berdaya atau tak peduli lagi dengan mereka. Benarkah demikian?

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang Tuhan firmankan sehingga Yeremia harus menuliskannya? (1-3)
2. Bagaimana keadaan Israel dan Yehuda saat itu? (4-7)
3. Apa yang Tuhan semesta alam janjikan bagi umat-Nya? (8-11)
4. Seberapa besar kesengsaraan yang dialami umat? (12-15)
5. Apa yang Tuhan akan lakukan atas kesengsaraan itu? Dan, masa depan seperti apa yang akan diperoleh umat? (16-22)
6. Bagaimana murka Tuhan digambarkan? (23-24)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa umat Tuhan bisa menderita dalam pembuangan?
2. Apakah penghukuman berarti akhir dari segalanya? Siapa yang mendengarkan derita umat dan akan memberi pertolongan kepada mereka?
3. Apa yang Tuhan harapkan dari kita sebagai umat perjanjian-Nya?
4. Apa saja yang Tuhan dapat lakukan untuk hidup kita?

Apa respons Anda?
1. Sudahkah Anda melihat pemulihan Tuhan di dalam pengalaman hidup Anda?
2. Ketika hidup terasa sulit, siapa yang dapat Anda andalkan supaya Anda dapat bertahan? Bagaimana janji-Nya dapat menghibur dan menguatkan Anda?

Pokok Doa:
Bersyukur atas pemulihan Tuhan; memohon agar kita tak putus asa untuk hidup selayaknya umat Tuhan yang setia.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org