Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/04/24

Minggu, 24 April 2022 (Minggu ke-2 sesudah Paskah)

1 Tesalonika 2:13-20
Dibabat Malah Merambat

Jika di antara kita ada yang pernah menanam pohon jeruk, kita pasti tahu, agar pohon jeruk itu bisa menghasilkan banyak buah, daun-daun dan dahan-dahannya harus sering dipotong. Kekristenan juga seperti itu. Ada banyak kesaksian tentang gereja bawah tanah di Tiongkok. Orang-orang Kristen di sana justru bisa menghabiskan waktu 12 jam sehari untuk mempelajari Alkitab dengan penuh gairah. Ini adalah paradoks: makin sulit, malah makin bertumbuh. Inilah keajaiban Injil.

Paulus mengalami sendiri keajaiban itu. Dia mengatakan bagaimana orang-orang Yahudi telah membunuh Tuhan Yesus serta para nabi. Bahkan Paulus sendiri mengalami berbagai penganiayaan (15). Semua hal itu dilakukan untuk menghambat pemberitaan Injil (16). Akan tetapi, semua tindakan itu tidak menghentikan penyebaran Injil.

Bahkan Paulus sangat bersyukur karena meskipun menderita, jemaat Tesalonika begitu setia di dalam Allah (13-14). Hal ini membuat Paulus sangat bersukacita. Pemberitaan Injil telah membuahkan hasil. Bahkan ia menyebut jemaat sebagai kemuliaan dan sukacitanya (19-20).

Dalam sejarah kekristenan, kita dapat melihat dengan jelas bagaimana kekristenan justru menyebar dengan cepat ketika berada dalam penganiayaan. Makin sulit keadaan, makin kokoh iman orang Kristen. Sebaliknya, ketika berada dalam zona nyaman, kekristenan menjadi suam-suam kuku dan berkompromi dengan dosa.

Allah menguji umat-Nya melalui berbagai kesulitan. Semua itu demi kenaikan kelas anak-anak-Nya. Yakobus mengatakan: "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan" (Yak. 1:2-3).

Jangan jadikan kesulitan sebagai alasan untuk meninggalkan iman. Sebaliknya, jadikanlah penderitaan sebagai sarana pertumbuhan iman. Apalagi, jika itu karena status kita sebagai orang Kristen. Kita bisa menjadikannya kesempatan agar Injil diberitakan. Sejarah telah membuktikan: ketika Injil makin dibabat, malah makin merambat. [YGM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org