Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/04/10

Minggu, 10 April 2022 (Minggu Pra-Paskah 6)

Lukas 22:63-71
Hati-hati Sumbatan!

Kisah Yesus di hadapan Mahkamah Agama menjadi puncak dari kekerasan hati tua-tua bangsa Yahudi, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat. Mereka bersikeras tidak mau menerima dan mengakui Yesus sebagai Mesias. Mereka menganggap Kristus hanya anak Yusuf si tukang kayu yang merusak kepopuleran mereka. Mereka sama sekali tidak mau mendengar kritik dan teguran dari Kristus. Kekerasan hati itu terjadi karena adanya "sumbatan-sumbatan" yang membuat pikiran dan hati mereka tertutup; mereka tidak bisa mengalami pembaruan oleh karya penyelamatan Allah.

Apa yang mereka alami bisa terjadi dalam hidup kita. Sumbatan-sumbatan itu bisa muncul dalam wujud bermacam-macam. Misalnya, jabatan dan kedudukan bisa membuat kita memandang rendah orang lain. Rasa iri atas popularitas orang lain juga bisa menjadikan kita tidak mau belajar dari orang itu, bahkan bisa jadi membuat kita melakukan tindakan tidak terpuji, seperti kejahatan. Gengsi pun bisa menjadi sumbatan bagi kita untuk mengakui dan menerima anugerah Tuhan lewat hal-hal yang sederhana.

Hari ini kita diajak untuk merenung dan merefleksikan sumbatan apa saja yang ada dalam diri kita yang bisa menghalangi anugerah Allah bekerja dalam diri kita. Mari kita memohon kasih dan pertolongan Tuhan agar semua sumbatan itu bisa terlepas dari diri kita sehingga kita dapat berpikir positif atas segala hal yang terjadi dalam hidup.

Mari kita belajar dari Jerry, seorang manajer restoran di Amerika. Dia selalu ada dalam semangat yang baik dan punya hal positif untuk dikatakan. Ia berkata: "Tiap pagi aku bangun dan berkata kepada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk berada dalam suasana yang baik atau berada dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih suasana yang baik. Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih untuk belajar dari hal itu."

Hidup adalah sebuah pilihan: memilih untuk berada dalam keadaan yang baik atau buruk. Mari kita pilih yang baik seperti kehendak-Nya. [MTH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org