Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/01/21

Jumat, 21 Januari 2022 (Minggu ke-2 sesudah Epifani)

Yeremia 2:20-37
Pilihan yang Berkenan

Hidup ini penuh dengan rangkaian pilihan yang membawa konsekuensi masing-masing. Dalam pilihan tersebut, manusia diundang untuk menyelaraskannya dengan kehendak dan ketetapan Allah. Setelah sekian lama Allah memelihara bangsa Israel, masih saja bangsa itu mengkhianati kasih Allah. Dalam bahasa sindiran, Yeremia menyampaikan firman Tuhan sebagai respons atas sikap dan pilihan hidup Yehuda yang tidak setia dan menduakan Allah.

Allah telah melepaskan kuk dari Yehuda, metafora itu menggambarkan pembebasan leluhur mereka dari Mesir. Dalam tuntunan terang kasih Allah, leluhur mereka telah menjadi bangsa yang bebas dan belajar untuk mengatur hidupnya sendiri. Namun, mereka menyalahartikan kebebasan itu. Mereka menolak tunduk kepada Allah dan segala ketetapan-Nya. Mereka berkubang dalam dosa. Sampai Yehuda disebut bersundal (20). Sebagai mempelai perempuan, Yehuda menunjukkan sikap tidak setia.

Yehuda memilih untuk berpaling kepada ilah-ilah lain. Mereka menyembah benda-benda mati. Para pemuka Yehuda memosisikan benda-benda itu sebagai ilah. Yeremia menyindir para pemimpin Yehuda yang mengakui kayu sebagai bapa dan batu sebagai ibu mereka (26-27). Kemudian, dalam perjalanan sejarahnya, pilihan Yehuda terbukti salah. Yehuda justru mengalami penderitaan dan penindasan. Terbukti bahwa ilah-ilah tempat mereka berpaling tak dapat menyelamatkan mereka.

Allah menunjukkan bahwa ketidaksetiaan Yehuda adalah sebuah fakta dalam sejarah. Berulang kali mereka tidak setia. Para nabi senantiasa mengingatkan Yehuda, namun teguran tersebut ditanggapi dengan tidak serius. Mereka mengelak dan menyatakan diri tidak bersalah (35). Terhadap segala kejahatan tersebut, Allah akan menyatakan keadilan-Nya. Setiap pilihan pasti mendatangkan konsekuensi.

Teguran bagi kita saat ini: jalan hidup seperti apakah yang hendak kita pilih? Apakah kehidupan yang senantiasa memuliakan Allah sebagai Sang Sumber Kehidupan dan Pembebas, atau justru sebaliknya? [WDN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org