Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2022/01/19

Rabu, 19 Januari 2022 (Minggu ke-2 sesudah Epifani)

Yeremia 1:1-19
Ke Mana pun Kauutus, Kami Pergi

Nabi-nabi dalam tradisi Perjanjian Lama dikenal fasih, berani, dan tegas dalam menyampaikan pesan Allah kepada umat Israel, baik itu teguran, penguatan, maupun penghukuman Allah kepada umat-Nya. Ada proses serta perjuangan yang harus mereka jalani untuk menjadi nabi Allah. Mereka menyediakan diri dibentuk Allah. Nabi Yeremia adalah salah satu nabi yang bergulat dalam proses tersebut.

Pada saat Nabi Yeremia berkarya, kerajaan Yehuda yang kecil terjebak di tengah-tengah persaingan kerajaan-kerajaan besar yang berusaha menancapkan kekuasaan di kawasan itu. Dalam gejolak itu, Yeremia menjalankan perannya. Ia berkarya selama pemerintahan lima raja terakhir kerajaan Yehuda (20).

Tugas berat tersebut diterima oleh Yeremia dalam usia yang cukup muda. Para penafsir Alkitab memperkirakan bahwa usianya tidak lebih dari 20 tahun. Pantas saja bila pada mulanya Yeremia merasa belum pantas dan kurang cakap. Sebab, ia masih muda dan tidak pandai berbicara (6). Keberatan Yeremia tersebut dijawab oleh Tuhan dengan begitu mendalam. Tuhan menegaskan, Ia telah mengenal Yeremia sejak Yeremia berada dalam kandungan (5). Tuhan yang membentuk dan menetapkan tugas serta panggilan Yeremia sebagai nabi bagi bangsa-bangsa. Ada rencana Allah atas Yeremia dan juga bagi setiap manusia ciptaan Allah.

Tuhan hendak mengutus Yeremia kepada umat-Nya. Dia menghendaki umat-Nya taat dan berserah penuh atas tugas serta panggilan yang telah ditetapkan-Nya. Yeremia yang pada mulanya mengelak panggilan tersebut justru diperlengkapi oleh Allah. Tuhan sendiri langsung menjamah Yeremia (9).

Kisah pemanggilan Yeremia mengajarkan kepada kita bahwa Allah memiliki rancangan serta panggilan yang unik bagi setiap manusia. Kita diciptakan Tuhan untuk memenuhi tugas tersebut. Mari kita memproses diri agar kita layak untuk dipakai-Nya. Di balik kekurangan-kekurangan yang ada pada kita, Allah memperlengkapi kita agar dapat melaksanakan tugas dan perutusan-Nya di dunia ini. Jadi, jangan khawatir! [WDN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org