Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/12/17

Jumat, 17 Desember 2021 (Minggu Adven ke-3)

Yehezkiel 8
Kesabaran Tuhan Ada Batasnya

Kita mengenal Tuhan kita sebagai Tuhan yang panjang sabar dan Maha Pengampun. Namun, bukan berarti Ia akan tinggal diam ketika umat-Nya berbuat keji terhadap-Nya.

Melalui penglihatan, Tuhan menunjukkan Yerusalem kepada Yehezkiel untuk melihat kekejian besar yang dilakukan oleh umat Tuhan, yakni dosa penyembahan berhala (1-3). Pertama, mereka melakukan penyembahan kepada berhala cemburuan (5). Penyembahan berhala adalah dosa yang paling dibenci oleh Tuhan dan menimbulkan cemburu-Nya. Umat seharusnya setia kepada Tuhan saja, tetapi mereka berzina kepada allah lain.

Kedua, mereka beribadah kepada segala jenis binatang najis (10-11). Penyembahan berhala adalah dosa yang sama sekali tidak ada dasarnya. Para penatua secara sembunyi-sembunyi menyembah berhala dengan alasan bahwa Tuhan tidak peduli kepada umat-Nya. Padahal, bagaimana mungkin Tuhan Yang Mahakuasa yang menebus mereka tidak melihat dan memelihara umat-Nya?

Ketiga, para perempuan mengikuti dewi Ishtar meratapi dewa Tamus (14) karena dewa ini diyakini mati setiap musim gugur dan akan hidup lagi pada musim semi jika ditangisi dewi Ishtar.

Apakah ada yang lebih bodoh daripada menangisi ilah yang mati? Penyembahan berhala adalah dosa yang sangat bodoh.

Keempat, mereka sujud menyembah kepada Samas dewa matahari (16). Penyembahan berhala selalu merupakan dosa yang keterlaluan. Ini terlihat ketika umat Tuhan menyembah berhala dengan membelakangi Bait Suci. Tidak mengherankan Tuhan yang panjang sabar pun akhirnya bertindak dalam murka-Nya.

Coba refleksikan, betapa tidak masuk akal, bodoh, dan keterlaluan ketika kita meninggalkan Tuhan yang telah menebus kita untuk bergantung kepada sesuatu yang lain seperti uang, kuasa, bahkan pelayanan dan keluarga kita. Memang Tuhan kita panjang sabar dan sering tidak langsung menghukum. Namun, bukan berarti kita dapat meremehkan kesabaran-Nya dan menyakiti hati-Nya terus-menerus.

Cepatlah bertobat! Tuhan kita satu-satunya yang layak menerima kesetiaan kita. Jangan sampai Tuhan kehilangan kesabaran lalu menyatakan murka-Nya. [INT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org