Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/12/07

Selasa, 7 Desember 2021 (Minggu Adven ke-2)

Titus 2:11-15
Melepaskan Topeng

Penari topeng selalu mengenakan topeng ketika mempertunjukkan tariannya. Penonton tidak dapat melihat ekspresi wajah mereka selain yang terukir pada topeng. Mereka memang sengaja tidak memperlihatkan wajah karena topeng sudah menjadi ciri khusus dalam tarian mereka. Tanpa disadari, kita sebagai orang percaya pun sering mengenakan topeng untuk menyembunyikan hidup kita yang sebenarnya.

Rasul Paulus mengingatkan akan kasih karunia Allah yang telah nyata. Allah telah berkarya menyelamatkan manusia, dan kini Ia mendidik kita agar meninggalkan kefasikan (11-12a). Segala keinginan duniawi yang jahat, seperti seperti hawa nafsu, ketamakan, dan apa pun itu, menguasai diri manusia sehingga membuat kita jauh dari Allah. Sekarang, selagi kita masih ada di dunia ini, kita mau hidup bijaksana, adil, dan beribadah sambil terus menantikan hari kedatangan Yesus Kristus kembali (12b-13).

Paulus menyampaikan kepada Titus dan tentunya kepada kita semua, agar mengingat bahwa kita telah dibebaskan dari segala dosa. Kita diselamatkan bukan untuk hidup semena-mena, tetapi untuk menjadi umat milik Tuhan yang kudus dan yang selalu berbuat baik (14). Maka, kita bukan cuma memakai topeng dan berpura-pura baik, tetapi menjalani hidup dengan penuh kewibawaan di depan semua orang.

Nyatanya, topeng kerohanian belum sepenuhnya ditinggalkan oleh orang percaya zaman sekarang. Ada yang tampak baik di luar, rajin beribadah, bersekutu, bahkan tekun mengerjakan pelayanan. Namun, ketika ia berada di tengah pergaulan orang-orang yang tidak beriman, ia berubah 180 derajat. Ia tidak lagi mencerminkan identitasnya sebagai orang percaya. Seakan-akan di dalam gereja ia mengenakan topeng pengikut Kristus, lalu di luar gereja ia melepaskannya dan bersikap sesuka hati.

Kasih karunia Allah telah dinyatakan dan Yesus Kristus telah menyerahkan diri-Nya untuk membebaskan umat-Nya. Karena itu, hendaklah kita hidup sesuai dengan ajaran-Nya, juga saling menasihati sesama agar kemuliaan Allah nyata dalam hidup kita. Bila kita masih mengenakan topeng, lepaskanlah dan berbaliklah kepada Allah. [SLM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org