Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/09/15

Rabu, 15 September 2021 (Minggu ke-16 Sesudah Pentakosta)

Matius 20:17-28
Berkorban atau Mengorbankan Orang Lain?

Setiap ibu pasti akan berupaya untuk selalu memberikan yang terbaik bagi anaknya. Ia akan melakukan apa pun, termasuk memberikan nyawanya. Ia dapat berkorban, atau pada sisi negatifnya, bahkan sampai mengorbankan orang lain, demi anaknya.

Bacaan hari ini mengajak kita untuk memeriksa ulang apakah seluruh perilaku yang kita lakukan adalah perbuatan baik, ataukah justru memaksa orang lain menerima akibat perbuatan kita. Berkorban atau mengorbankan orang lain?

Yesus mengawali pengajaran-Nya dengan menyodorkan konsep Mesias yang berbeda dari pandangan orang Israel pada umumnya (18-19). Yesus menyatakan bahwa Mesias harus menderita. Pernyataan ini berbeda dari gambaran umum tentang Mesias yang mulia, hebat, dihormati, ditinggikan, dan akan menjadi raja dunia.

Itulah yang terlihat dari ibu anak-anak Zebedeus yang meminta agar Yesus memberikan tempat bagi anak-anaknya di kanan dan kiri Yesus, ketika Yesus menjadi raja kelak.

Yesus mengubah dan meruntuhkan pemahaman para pengikut-Nya. Mesias datang untuk melayani, bukan untuk dilayani. Ia datang bagi orang lain, umat manusia; Ia mengorbankan diri-Nya, memberikan hidup-Nya (25-28). Untuk menjadi orang besar, maka pengikut Yesus harus menjadi pelayan dan menjadi hamba satu sama lain. Menjadi hamba berarti siap untuk selalu berkorban bagi kepentingan dan kebaikan orang banyak.

Mengorbankan orang lain demi diri sendiri memang sangat mudah dilakukan. Sebaliknya, memberi diri bagi orang lain amat sulit. Namun, itulah panggilan setiap orang yang mengaku diri sebagai murid Kristus, yaitu mengikuti teladan yang sudah dilakukan oleh Yesus bagi orang banyak-memberi diri-Nya, mengorbankan hidup-Nya-agar orang-orang yang percaya kepada-Nya menerima hidup. Marilah kita periksa diri kita masing-masing, apakah kita sudah menjadi orang-orang yang bersedia untuk memberi diri bagi kebaikan sesama, ataukah kita justru mengambil hidup orang lain demi diri sendiri? [JCP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org