Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/07/29

Kamis, 29 Juli 2021 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)

1 Yohanes 2:28-3:10
Kehidupan Anak-anak Allah

Banyak orang ingin menjadi anak-anak Allah dan bangga menjadi anak-anak Allah. Hal itu tidaklah salah karena Alkitab memang menuliskan bahwa setiap orang yang menerima dan percaya Kristus menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Pertanyaannya: apakah kita tahu bagaimana seharusnya cara hidup yang benar sebagai anak-anak Allah? Apakah kita sudah hidup layaknya anak-anak Allah?

Salah satu bukti yang dapat terlihat dari seorang anak Allah adalah ia tinggal di dalam Kristus (28), memiliki kelakuan atau cara hidup yang benar (29), hidup suci, dan tidak berbuat dosa (3:3-6). Banyak orang yang melakukan perbuatan baik, tetapi tidak memiliki iman. Sebaliknya, sebagian yang lain merasa beriman, tetapi tidak menghasilkan perbuatan baik.

Perikop firman Tuhan hari ini menunjukkan bahwa kealpaan terhadap salah satu, yaitu antara iman dan perbuatan baik, akan menjadikan kita malu pada saat menyambut kedatangan Kristus yang kedua kali. Iman yang sejati akan selalu menghasilkan perbuatan baik. Setiap orang yang memiliki iman dan konsisten melakukan kebenaran adalah anak-anak Allah yang sejati.

Hidup sebagai anak-anak Allah tentu saja tidak mudah. Ketika kita sungguh-sungguh menjalani hidup sebagai anak-anak Allah kita akan mengalami penolakan dari dunia. Kita bisa terasing dari dunia dengan cara hidupnya yang berbeda dari cara hidup anak-anak Allah.

Kita mungkin akan dianggap sebagai orang-orang aneh karena tidak turut melakukan kejahatan dan perbuatan-perbuatan amoral. Kita dianggap aneh dan bodoh karena bagi mereka perbuatan-perbuatan dosa dianggap normal saja. Oleh karena itu, menjalani hidup sebagai anak-anak Allah di tengah dunia yang bengkok ini memerlukan komitmen, kegigihan, dan jangan lupa pengorbanan.

Marilah kita bersyukur karena kita diberi hak istimewa menjadi anak-anak Allah melalui Yesus Kristus. Wujud nyata dari rasa syukur kita menjadi anak-anak Allah adalah dengan menghidupi cara hidup anak-anak Allah. Karena itu, pikirkanlah perbuatan baik dan benar yang ingin kita lakukan sebagai anak-anak Allah. [ABL]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org