Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/06/15

Selasa, 15 Juni 2021 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)

Yesaya 43:22-28
Ditegur Allah

Pastilah kita memiliki pengalaman ditegur orang tua selagi kita masih kecil. Dari pengalaman itu kita belajar apa itu disiplin dan sopan santun; hingga pada usia dewasa, kita baru merasakan bagaimana pengalaman itu membawa kebaikan. Kita baru mengerti mengapa orang tua kita pada waktu itu bertindak demikian.

Umat Israel mendapat teguran yang keras dari Allah. Mereka dilepaskan untuk masuk ke dalam pembuangan di bawah penindasan bangsa Babel. Ini karena mereka terbukti bersalah di hadapan Tuhan (26-28).

Bangsa Israel hidup dalam pemeliharaan Allah, namun rupanya mereka mengecewakan Allah. Mereka tidak memanggil-Nya, dalam arti mereka meninggalkan doa-doa kepada Allah (22). Padahal, Yakub leluhur Israel adalah seorang pendoa. Mereka tidak lagi mempersembahkan korban penebusan dosa kepada Allah. Mereka bersungut-sungut karena harus mengeluarkan biaya untuk ibadah mereka kepada Allah (23). Mereka tidak pula bersedia mengeluarkan biaya untuk membeli tebu wangi bagi minyak kudus sebagai wewangian dalam ibadah (24a).

Sebagian di antara mereka bersikap ceroboh dan munafik, padahal Allah telah memberikan keringanan bagi mereka (24b). Umat Israel tidak mau diberatkan dengan perintah Allah; tetapi sebaliknya, mereka memberatkan Allah dengan dosa dan pemberontakan mereka.

Teguran Allah adalah wujud kasih sayang dan belas kasihan Allah yang dinyatakan kepada umat Israel. Sebab, Ia tetap menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang mengampuni dosa (25). Apa yang dinyatakan Allah mendorong umat untuk bertobat, sebab dalam Allah ada pengampunan.

Jika saat ini kita sedang ditegur oleh Allah, hayatilah bahwa di dalamnya ada kasih dan rahmat Allah. Dia tengah membentuk kita menjadi pribadi yang makin kuat dan taat kepada-Nya. Bersyukurlah dalam melakukan kehendak-Nya. Dalam keadaan yang berat, mintalah ajaran Allah supaya kita mengerti bahwa apa yang kita alami adalah cara-Nya untuk membentuk kita menjadi pribadi yang berkenan kepada-Nya. [YWN]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org