Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/05/29

Sabtu, 29 Mei 2021 (Minggu ke-1 sesudah Pentakosta)

Nahum 1:9-2:2
Tuhan Tidak Tinggal Diam

Berhadapan dengan penindasan dari pihak yang lebih besar dan hebat sering kali mengecilkan nyali, bahkan membuat takut dan putus asa. Itulah yang dialami oleh bangsa Yehuda ketika harus berhadapan dengan kekejian dan penindasan bangsa Asyur, yang diwakili oleh Niniwe, ibu kota Asyur.

Dalam keadaan seperti itu Tuhan hadir membela umat yang tertindas. Ia berkata kepada Niniwe sang penindas bahwa perbuatan mereka adalah suatu bentuk sikap menentang Tuhan (9). Tuhan pun tahu bahwa ada orang-orang yang merancang kejahatan terhadap-Nya (11). Atas orang-orang seperti itu Tuhan hendak menghabisi mereka.

Tuhan juga berkata kepada umat-Nya bahwa mereka tidak perlu takut atau khawatir. Karena, meski Niniwe berdiri kokoh dan penduduknya banyak, kuasa Tuhan jauh lebih besar daripada semua itu (12). Tuhan tidak akan tinggal diam. Dia sendiri yang akan bertindak. Dia akan mematahkan perbudakan dan memutuskan penawanan dari Niniwe yang selama itu telah membuat mereka sengsara. Umat akan kembali bebas beribadah kepada Tuhan (15).

Dari perikop ini kita diingatkan bahwa Tuhan tidak akan pernah tinggal diam ketika melihat adanya penindasan. Ia pasti akan bertindak. Oleh karena itu, jikalau kita berada dalam keadaan tertindas atau mendapat perlakuan yang tidak sewajarnya, marilah kita berseru kepada Tuhan memohon pertolongan-Nya.

Karena kita memiliki Allah yang berkuasa atas semua orang, kita tidak perlu dikuasai oleh rasa takut yang berlebihan. Kita mesti senantiasa menjadi umat yang bersyukur dan bergembira, apa pun keadaan kita saat ini, sebab Tuhan kita berkuasa atas segala penderitaan dan adil bagi umat-Nya.

Melalui perikop ini kita juga diingatkan agar tidak menjadi penindas bagi orang lain, karena kejahatan hanya membawa kita kepada kebinasaan di bawah murka Tuhan. Ia tidak akan tinggal diam melihat penindasan, sampai akhirnya Ia menegakkan keadilan-Nya dan memulihkan sukacita umat-Nya. Ingatlah, segala perbuatan jahat ada konsekuensinya, karena Ia tidak tinggal diam. [MTH]


Baca Gali Alkitab 5

Nahum 1:9-2:2

Di dalam firman Tuhan, kita menemukan berbagai macam perkataan. Selain mengajarkan kasih dan kebaikan, Tuhan juga mengecam kekejaman manusia. Terlebih lagi ketika suatu bangsa (Niniwe) kembali ke dalam dosa dan tidak mau mengenal Tuhan. Maka, Tuhan pun menyatakan hukuman-Nya atas mereka. Lain halnya dengan bangsa Yehuda. Firman Allah yang menjadi berita penghakiman bagi orang-orang Niniwe justru menjadi berita pembebasan bagi orang-orang Yehuda.

Bagaimana dengan kita? Sewaktu kita membaca bagian ini, apa yang kita rasakan? Apakah kita merasa cemas karena masih melanggar firman Tuhan, atau merasa lega karena perjuangan selama ini dalam ketaatan akan berakhir dengan penghiburan?

Apa saja yang Anda baca?
1. Teguran apa yang Nahum berikan kepada bangsa Niniwe? (1:9-11)
2. Kabar penghiburan apa yang diberikan Tuhan kepada bangsa Yehuda? (1:12-13)
3. Apa yang akan Tuhan lakukan atas bangsa Niniwe? (1:14)
4. Apa yang akan disiarkan oleh bangsa Yehuda? (1:15)
5. Pada akhirnya, siapa yang mengalami kehancuran dan pemulihan di bawah kuasa Tuhan? (2:1-2)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Apakah penghukuman Tuhan tetap selamanya?
2. Siapa yang sanggup melepaskan Anda dari ikatan dosa?
3. Pada saat Anda membaca Alkitab, kabar seperti apa yang Anda temukan?

Apa respons Anda?
1. Ketika beban hidup begitu berat, dari mana Anda mendapatkan penghiburan sejati yang Anda butuhkan?
2. Selaku orang Kristen, kabar seperti apa yang ingin Anda bagikan kepada saudara seiman?

Pokok Doa:
Datanglah kepada Tuhan dengan penyesalan dosa dan puji-pujian atas pemulihan yang telah Ia kerjakan bagi kita.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org