Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/05/15

Sabtu, 15 Mei 2021 (Minggu ke-6 sesudah Paskah)

Mazmur 139
Allah yang Mahatahu

Pernahkah kita berpikir bahwa tidak ada siapa pun yang mengetahui pergumulan kita? Daud menyadari bahwa hal itu tidak mungkin, sebab Tuhan adalah Allah Yang Mahatahu. Allah tahu ketika Daud duduk atau berdiri, berjalan atau berbaring, bahkan perkataan-perkataannya yang belum terucap (2-4).

Tidak ada tempat bagi manusia untuk lari dari Allah. Bagaimana mungkin manusia bersembunyi dari Allah, sementara Dialah yang merenda kehidupan manusia sejak dari kandungan (13-16). Pengalaman hidup bersama dengan Allah memberi Daud pemahaman bahwa Allah yang ia sembah adalah Allah Yang Mahatahu. Pengetahuan akan kuasa Allah tidak terselami dan terjangkau oleh manusia (5-6). Pemahaman ini bukan hanya didapat dari kegiatan religius, melainkan kontemplasi Daud akan kehadiran Allah yang ia alami secara langsung.

Daud bersyukur karena kejadiannya dahsyat dan ajaib. Dalam ketidakberdayaannya untuk menyelami pikiran Allah, Allah pun tetap hadir bersama dengannya (17-18). Kelekatan hubungan ini membuat Daud setia berada di pihak Allah. Ia turut membenci semua pihak yang membenci Allah. Kendati demikian, Daud tidak ingin gegabah dalam hidupnya. Ia berdoa agar Allah menyelidiki dan mengenali pikirannya; melihat apakah jalannya serong dari jalan-Nya. Ia pun memohon agar Allah menuntunnya ke jalan yang kekal (23-24).

Pemahaman akan kemahatahuan Allah seharusnya membuat kita tidak khawatir. Ia yang merenda hidup kita sejak dari kandungan tahu apa yang terbaik bagi kita. Ia tahu ketika kita memikirkan suatu masalah, dan Ia tetap menuntun kita dengan sabar.

Kemahatahuan Allah sepatutnya menimbulkan kegentaran dalam diri kita agar hati-hati melangkah dalam hidup. Kita memohon kepada Allah agar Ia senantiasa membawa kita kepada jalan-Nya yang mengarah kepada hidup kekal, dan menegur ketika kita mulai berbelok dari-Nya. Sebagai penghormatan kita kepada Allah Yang Mahatahu, kita akan tetap bersyukur dan menjaga hidup di jalan-Nya. [MRH]


Baca Gali Alkitab 3

Mazmur 139

Kita sering kali kagum dengan kecanggihan internet yang "tahu segalanya", seakan-akan tidak ada hal yang tidak bisa dicari. Namun, bagaimana dengan kita, tiap pribadi? Apakah suatu perangkat lunak dapat mencari ke dalam isi hati kita? Teknologi informasi mungkin bisa menunjukkan berita terkini, tetapi bagaimana dengan seluk-beluk perjalanan hidup kita? Siapa yang sanggup menyelidiki isi hati kita dan memahami pergumulan kita yang terdalam?

Apa saja yang Anda baca?
1. Pengakuan apa yang Daud berikan kepada Tuhan? (1-2)
2. Mengapa Daud mengatakan pengakuan yang demikian? (3-5)
3. Ke mana manusia dapat menjauh dari roh Tuhan? (7-10)
4. Dapatkah kegelapan menyembunyikan manusia? (11-12)
5. Bagaimana Daud mengakui kehadiran Allah Yang Mahatahu? (13-16)
6. Seberapa besar hikmat Tuhan? (17-18)
7. Siapakah orang-orang fasik, dan bagaimana sikap Daud terhadap mereka? (19-22)
8. Pada akhir seruannya, bagaimana sikap Daud terhadap dirinya sendiri di hadapan Allah? (23-24)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Dibandingkan dengan keluarga terdekat dan diri Anda sendiri, seberapa besar Tuhan mengenal pribadi dan hidup Anda?
2. Apakah upaya lari dari Tuhan adalah hal yang berarti?
3. Apabila kita menghadapi kebimbangan, ke mana kita harus mencari bantuan, manusia atau Tuhan Yang Mahatahu?

Apa respons Anda?
1. Maukah Anda bertekad untuk berhenti membohongi diri sendiri dan membuka diri kepada Tuhan?
2. Di tengah dunia yang penuh dusta, pengakuan dan sikap seperti apa yang akan Anda tunjukkan di hadapan Tuhan?

Pokok Doa:
Bukalah hati kita, dan memohon supaya Tuhan membentuk kita seturut dengan kebijaksanaan-Nya.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org