Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/03/22

Senin, 22 Maret 2021 (Minggu Pra-Paskah 5)

Yohanes 15:1-8
Tinggal dalam Tuhan

Cara Yesus menjelaskan memang luar biasa. Yesus memakai berbagai metode agar para pendengar-Nya dapat memahami dengan baik. Salah satunya adalah perumpamaan.

Secara sederhana perumpamaan berarti gambaran. Sebagai sebuah gambaran, Yesus berharap bahwa para pendengar-Nya mampu mengerti kebenaran firman, maka pastilah yang dipilih adalah contoh yang dapat dikenali para pendengar saat itu. Kali ini Yesus mengajar dengan mengambil gambaran pohon anggur.

Dalam perumpamaan ini Yesus menyamakan diri-Nya dengan pohon anggur (1). Pohon yang bertumbuh pastilah mengeluarkan ranting dari cabang-cabangnya, dan ranting itu adalah para pengikut Yesus (5). Ranting akan selalu diperhatikan oleh Sang Bapa, yang digambarkan seperti tukang kebun. Ranting yang baik akan menghasilkan buah anggur yang baik. Sebaliknya, ranting yang tidak baik, yang tidak berbuah, akan dipotong dan dibakar (2, 6). Ranting semacam ini tidak berguna dan hanya membebani pohon anggur. Agar mampu menjadi ranting yang baik, ranting harus menempel pada pokok anggur.

Yesus menjelaskan bahwa menempel pada pokok anggur bermakna tinggal di dalam Tuhan. Tinggal di dalam Tuhan berarti hidup bergaul dan menghidupi firman Tuhan. Pada saat menempel, ranting akan diperlengkapi sedemikian rupa oleh pokoknya hingga mampu berbuah lebat. Ranting yang mampu menghasilkan buah inilah yang layak disebut murid-murid Yesus.

Buah selalu memberi manfaat bagi manusia yang memakannya, bukan bagi rantingnya sendiri. Panggilan seorang Kristen sebagai ranting yang menghasilkan buah adalah untuk bermanfaat bagi orang lain. Marilah kita renungkan, apakah kehadiran kita telah menghasilkan manfaat yang baik atau tidak? Agar bermanfaat bagi orang lain, kita harus terlebih dahulu tinggal di dalam Tuhan. Pengalaman menunjukkan bahwa mengandalkan kekuatan kita sendiri hanya membuat kita memanfaatkan orang lain demi kepentingan diri kita. Jika demikian, layakkah kita disebut murid-murid Yesus? [ASP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org