Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/03/20

Sabtu, 20 Maret 2021 (Minggu Pra-Paskah 4)

Yohanes 14:1-14
Mengenal Yesus

Ada cukup banyak orang yang tahu tentang Yesus. Mereka tahu bahwa Yesus lahir di kandang domba. Mereka tahu bahwa Yesus mati disalibkan. Bahkan, mereka juga tahu bahwa Yesus dibangkitkan pada hari yang ketiga.

Tahu tentu saja baik. Namun, hanya tahu saja tidak cukup. Tahu hanya memenuhi kebutuhan akal, padahal kita membutuhkan pengenalan lebih dalam akan Yesus. Mengenal Yesus memang bisa dimulai dari tahu, tetapi harus berlanjut pada relasi yang akrab.

Para murid Yesus telah cukup lama mengikut Yesus. Selama lebih kurang tiga tahun mereka melihat karya-karya-Nya dan mendengar pengajaran-Nya. Namun, mereka belum mengenal Yesus dengan baik. Ketika Yesus menyampaikan tentang kepergian-Nya, kegelisahan melanda mereka. Itu sebabnya, Yesus meminta supaya mereka jangan gelisah, karena kepergian-Nya ke rumah Bapa bertujuan untuk menyediakan tempat bagi mereka (1-3).

Kegelisahan yang membuat Filipus bertanya tentang jalan ke rumah Bapa membuat mereka tidak mampu memahami pengajaran Yesus, dan mempertanyakan relasi Yesus dengan Bapa. Yesus berkata bahwa diri-Nyalah jalan menuju Bapa. Melalui Yesus, mereka dapat mengenal Bapa. Yesus menegur dengan mempertanyakan pengenalan Filipus terhadap diri-Nya. Yesus menegaskan lagi akan relasi-Nya yang tidak terpisahkan dengan Bapa dengan mengatakan: "Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku". Kalau para murid mengenal Yesus dengan baik, mereka juga akan mengenal Bapa, sebab pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan mencerminkan pekerjaan Bapa (9-11).

Tiga tahun mengikut Yesus ternyata membuat para murid sekadar tahu akan Yesus, namun mereka belum mengenal Yesus dengan baik. Berapa lama menjadi Kristen ternyata tidak dapat menjadi ukuran mengenal Yesus. Melakukan berbagai ritual gerejawi juga bukan ukuran mengenal Yesus. Dibutuhkan hati yang terbuka untuk membangun relasi dengan Yesus agar mampu mengenal-Nya secara dekat. [ASP]


Baca Gali Alkitab 3

Yohanes 14:15-31

Dalam siklus hidup manusia, ada saat di mana manusia begitu membutuhkan kehadiran dan pertolongan orang lain. Dimulai saat masih bayi, balita, kanak-kanak, dan remaja. Tetapi, setelah beranjak dewasa, manusia tidak terlalu membutuhkan bantuan orang lain sebab ia sudah bisa melakukan semuanya sendiri. Berbeda dengan siklus kehidupan rohani kita, baik seorang yang masih "bayi rohani" maupun yang telah "dewasa rohani" tetap saja membutuhkan pertolongan dan penyertaan dari Allah Roh Kudus. Hal ini demikian karena kita adalah makhluk yang sangat rentan terhadap berbagai godaan yang membawa kepada dosa.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa tandanya jika seseorang mengasihi Yesus? (15, 21)
2. Apa yang Yesus minta kepada Bapa-Nya untuk para murid? (16-17a)
3. Di manakah Roh Kebenaran itu akan berdiam? (17b)
4. Apa saja yang Yesus janjikan sehubungan dengan kepergian-Nya, secara khusus kepada orang-orang yang mengasihi-Nya? (18-28)
5. Apa dasar atau alasannya sehingga Yesus mau melakukan semua kehendak Bapa? (29-31)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Menurut Anda, mengapa Yesus tidak merelakan kita sendirian sampai Ia mengutus Roh Kebenaran untuk menyertai kita?
2. Mengapa mengasihi Yesus adalah hal yang paling penting bagi orang-orang percaya?

Apa respons Anda?
1. Sikap dan karakter seperti apakah yang akan Anda tunjukkan sebagai bukti bahwa Roh Kebenaran ada di dalam diri Anda?

Pokok Doa:
Mintalah kepada Roh Kebenaran untuk terus menolong Anda menjalani kehidupan sebagai orang yang mengasihi Yesus.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org