Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/02/20

Sabtu, 20 Februari 2021 (Minggu ke-6 sesudah Epifani)

Salah satu hal yang dibutuhkan oleh setiap orang agar dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik adalah memiliki keterampilan. Makin terampil seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan, ia makin dihargai. Sebutan untuk mereka yang memiliki keterampilan adalah ahli. Seorang ahli makin diakui bila memiliki keahlian yang langka dan biasanya mendapat bayaran tinggi dari orang yang memanfaatkan keahliannya.

Di dalam bacaan kita hari ini disebutkan Hiram dari Tirus. Ia adalah seorang yang penuh dengan keahlian, pengertian, dan pengetahuan untuk melakukan segala pekerjaan tembaga (13-14). Tak heran bila Salomo sampai memanggil Hiram untuk mengerjakan pekerjaan tembaga yang rumit bagi pembangunan bait Allah dan istananya. Bagi Salomo, harga bukanlah persoalan. Hasil dan kerja yang memuaskanlah yang terpenting. Hasil kerja yang memuaskan itu dapat diperoleh dengan menggunakan keterampilan seorang ahli.

Hiram tak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan kepadanya. Ia diberi kebebasan menggunakan berapa pun tembaga yang dibutuhkannya (47). Dalam hal ini, Hiram tak menggunakan kesempatan itu untuk melakukan kejahatan dengan melakukan korupsi. Sebaliknya, ia justru memakai kesempatan itu untuk menunjukkan keahliannya. Ia seperti ingin menunjukkan, khususnya kepada Salomo, bahwa tak sia-sia ia dipanggil untuk mengerjakan seluruh pekerjaan tembaga di bait Allah dan istana Salomo.

Sejatinya kita juga adalah orang-orang yang memiliki keterampilan. Memang di Indonesia pengakuan atas keterampilan seseorang belum seperti di negara maju. Di sana orang mendapat sertifikat pengakuan atas keterampilannya. Namun, hal itu bukan alasan untuk kita tidak mengembangkan keterampilan.

Periksalah keterampilan yang kita miliki. Sama seperti pisau, keterampilan kita perlu diasah agar kita makin ahli. Bila kita sudah menjadi ahli, pergunakanlah keahlian itu demi kebaikan sebanyak mungkin orang. Bekerjalah bukan demi bayaran saja, namun karena hendak menjadi berkat. [JCP]


Baca Gali Alkitab 8

1 Raja-raja 7:1-12

Salomo membangun istananya setelah menyelesaikan pembangunan Bait Suci. Pembangunan Bait Suci diselesaikan dalam waktu 7 tahun, sedangkan pembangunan istana Salomo selesai dalam waktu 13 tahun. Istana Salomo didirikan di sebelah selatan Bait Suci dan penampakannya membuat kota Yerusalem menjadi megah. Beberapa bangunan yang didirikan di kompleks istana Salomo adalah 1) gedung "Hutan Libanon", 2) Balai Saka, 3) Balai Singgasana, 4) gedung kediaman, 5) gedung untuk anak Firaun yang menjadi istrinya. Kelima bangunan ini ditambah dengan Bait Suci dibangun dengan menggunakan bahan bangunan yang sangat mahal dan batu-batu berharga.

Apa saja yang Anda baca?
1. Berapa lama waktu pendirian istana Salomo? (1)
2. Berapa ukuran gedung "Hutan Libanon" dan bagaimana gedung tersebut disusun? (2-5)
3. Berapa ukuran Balai Saka dan apa fungsi Balai Singgasana? (6-7)
4. Di mana letak gedung kediaman Salomo? (8)
5. Bagaimana tembok dan dasar bangunan istana Salomo dibuat? (9-12)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Pernahkah Anda ikut terlibat dalam proses pembangunan sebuah gedung gereja? Ceritakanlah pengalaman Anda.
2. Berapa luas bangunan gedung gereja yang Anda inginkan dan bahan-bahan apa saja yang digunakan untuk mendirikannya? Jelaskanlah fungsi dari masing-masing material yang ada.
3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membangun gedung gereja tersebut?

Apa respons Anda?
1. Apa hambatan dalam membangun gedung gereja di masa kini dan bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

Pokok Doa:
Permohonan untuk makin teguh dan kokoh di dalam upaya membangun gedung gereja untuk beribadah kepada Allah.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org