Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/02/01

Senin, 1 Februari 2021 (Minggu ke-4 sesudah Epifani)

Bilangan 30
Menjaga Perkataan

Firman Tuhan yang kita baca hari ini sebagian besar membicarakan perihal nazar, khususnya nazar yang diucapkan oleh seorang perempuan. Nazar yang diucapkan oleh perempuan, apa pun statusnya, baik menikah maupun lajang atau janda, sering kali berkaitan dengan laki-laki.

Sebenarnya, tidak ada pembedaan antara nazar yang dilakukan oleh perempuan atau laki-laki, tidak juga terdapat adanya diskriminasi terhadap pelaku nazar. Perihal nazar, Allah memerintahkan kepada umat-Nya bahwa setiap orang yang bernazar haruslah melakukan tepat seperti apa yang sudah diucapkannya. Seorang yang bernazar disebut sebagai nazir. Seorang nazir dilarang melanggar nazar yang diucapkannya di hadapan Allah. Seorang nazir yang melanggar nazarnya sama halnya dengan melanggar perintah Allah.

Pada saat itu bangsa Israel cenderung patriarki. Tampaknya juga, Allah menghendaki seorang ayah atau suami untuk memutuskan berlaku atau tidak berlakunya nazar yang diucapkan oleh anaknya perempuan atau istrinya. Jika ayah atau suami diam, maka nazar itu akan berlaku. Jika ayah atau suami melarang, maka nazar itu tidak berlaku dan Allah mengampuni anaknya perempuan atau istrinya yang telah bernazar.

Sejauh ini kita berupaya memahami ketetapan Allah yang diberikan kepada umat-Nya. Kita menyadari bahwa nazar sangatlah penting bagi kehidupan iman kita dan perlu perhatian yang serius. Tuhan Yesus pernah menyinggung tentang nazar dalam khotbah-Nya di atas bukit. Yesus menekankan perihal melanggar sumpah atau nazar yang artinya sama dengan bersumpah palsu. Jadi, jauh lebih baik kita tidak bersumpah. Ketimbang bersumpah, jauh lebih baik bagi kita berkata benar.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga perkataan. Jangan sampai sumpah dan janji palsu keluar dari mulut kita. Baik laki-laki maupun perempuan, mari kita jaga perkataan kita di hadapan Allah. Mari kita katakan iya jika iya, dan tidak jika tidak. Yesus berkata, "di luar itu berasal dari si jahat" (Mat. 5:37). [MAR]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org