Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2021/01/29

Jumat, 29 Januari 2021 (Minggu ke-3 sesudah Epifani)

Matius 14:1-12
Masuk Jebakan

Setiap orang memiliki titik kelemahan yang berbeda-beda. Jika tidak hati-hati, kelemahan kita bisa dipakai siapa pun untuk memenuhi keinginan pribadinya. Tanpa sadar, kita sudah terjebak dan pada akhirnya kita tidak bisa mengelak.

Pada saat ulang tahun Herodes Antipas, anak perempuan Herodias menari di hadapan raja dan tamu-tamu undangan. Tarian itu sungguh menyukakan hati Herodes (6). Ternyata, momen ini menjadi kesempatan besar bagi Herodias. Seakan tahu kelemahan sang raja, ia tidak menyia-nyiakannya begitu saja. Ia menghasut anaknya untuk mewujudkan keinginannya, yakni membunuh Yohanes Pembaptis (8). Ia yakin bahwa kali ini Herodes tidak akan menolak permintaan sang anak karena sang raja sudah bersumpah di hadapan para tamu undangan. Ia sadar bahwa harga diri seorang raja sedang dipertaruhkan.

Tanpa Herodes menyadari, suasana hatinya yang senang membuatnya takluk pada permintaan yang tak terduga dan tak terelakkan. Pada akhirnya, ia masuk jebakan Herodias untuk memenggal kepala Yohanes Pembaptis (11). Meski sedih dan tidak sesuai keinginannya, ia harus melakukannya.

Hal seperti itu juga bisa saja terjadi pada kita. Sadar atau tidak, apa yang menyukakan hati kita yang berdosa ini bisa saja membuat kita lupa diri. Kepuasan yang diperoleh dari memenuhi keinginan hati yang di luar kehendak dan rencana Allah merupakan jebakan yang disiapkan iblis bagi kita. Tanpa sadar kita masuk jebakan dan sulit untuk melepaskan diri. Iblis bisa saja menggunakan kesenangan dan kepuasan hati kita agar keinginannya tercapai.

Jangan biarkan diri kita masuk jebakan iblis. Hidup di dalam Kristus adalah kunci satu-satunya. Di bawah pimpinan Roh Kudus kita diberi hikmat dan pengertian untuk hidup seturut kehendak dan rencana-Nya. Jadi, kita tidak mudah masuk jebakan iblis dengan kelemahan yang kita miliki.

Mari kita belajar menyadari kelemahan diri serta melatih diri untuk merasakan penyertaan Allah setiap saat. Penyertaan Allah itu menjadi pengalaman konkret yang membenahi kualitas hidup kita. [MAR]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org