Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/12/26

Sabtu, 26 Desember 2020 (Hari Natal)

Matius 2:1-12
Ketulusan versus Kebusukan

Menjelang hari pemilihan umum, biasanya ada saja kelompok orang yang tiba-tiba menjadi ramah. Mereka menjadi sangat dermawan, peduli terhadap rakyat kecil, dan suka menolong. Siapa mereka? Mereka adalah para calon yang ingin dipilih hanya agar mendapatkan jabatan. Namun, ada juga orang yang memiliki niat baik untuk memberi sumbangsih bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Hal serupa juga diperlihatkan oleh orang majus dan raja Herodes. Beberapa orang Majus datang dari negeri yang jauh, menempuh perjalanan yang memakan waktu berhari-hari dengan satu tujuan, yaitu untuk bertemu dengan Raja yang baru dilahirkan itu agar mereka dapat menyembah-Nya (1-2). Mereka rela menempuh perjalanan jauh dengan berbagai risiko yang mungkin akan dihadapi karena niat baik dan tulus yang melatarbelakanginya. Herodes yang mendengar rencana orang majus itu juga memiliki niat untuk datang bertemu dan menyembah Raja itu (8). Seolah ia tulus menanyakan tentang keberadaan Sang Raja Yahudi itu, padahal sebenarnya ia berpura-pura belaka. Sebagai penguasa saat itu, kehadiran raja lain adalah ancaman. Herodes pintar bersandiwara. Ia tampak tidak marah. Demi memastikan perkataan orang majus, ia mengumpulkan semua imam kepala dan ahli taurat untuk memberinya jawaban dan informasi yang pasti (4). Tujuan Herodes yang sebenarnya bukanlah untuk menyembah, melainkan menjalankan rencana busuk, yaitu ingin membunuh Sang Anak supaya singgasananya tidak terganggu.

Hati orang Majus sangat tulus mencari Yesus. Mereka datang untuk menyembah dan memberikan persembahan berharga. Herodes sebaliknya.

Ketulusan tentu memiliki harganya, yaitu pengorbanan. Ketulusan itu memberi, tetapi kebusukan itu merampas dan membinasakan. Ketulusan akan memperoleh kebaikan, sementara kebusukan akan menerima ganjarannya. Sebaik apa pun kebusukan disembunyikan, pada akhirnya Tuhan akan menyatakannya. Waktu akan membuka selubung itu. Karenanya, pilihlah ketulusan dan usahakan ada ketulusan dalam hati kita. [AJT]


Baca Gali Alkitab 8

Matius 2:1-12

Sejak kelahiran-Nya, orang-orang yang datang kepada Yesus telah terbagi menjadi dua tipe manusia. Ada orang-orang majus yang rela datang dari negeri Timur, menempuh perjalanan yang jauh dan berbahaya, untuk menyembah Yesus dan memberikan persembahan. Ada pula orang-orang lain yang ingin bertemu dengan Yesus, tetapi dengan maksud jahat.

Apa saja yang Anda baca?
1. Dari manakah datangnya orang-orang majus itu dan apa tujuan kedatangan mereka ke Yerusalem? (1-2)
2. Bagaimana respons Herodes mendengar tujuan kedatangan orang-orang majus itu? Apa yang ia lakukan untuk memastikan berita itu? (3-4)
3. Apa penjelasan para imam dan ahli Taurat tentang hal itu? (5-6)
4. Apa yang disampaikan Herodes kepada orang-orang majus? Mengapa ia melakukannya dengan diam-diam? (7-8)
5. Bagaimanakah orang majus dapat mengenali tempat di mana Yesus berada? Tanda apa yang mereka ikuti? Bagaimana perasaan mereka ketika itu? (9-10)
6. Apa yang mereka lakukan saat bertemu dengan Yesus? Apa juga yang mereka lakukan setelah bertemu Yesus? (11-12)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa selalu ada dua tipe manusia yang berbeda yang merespons kehadiran Yesus?
2. Apa teladan yang dapat kita lihat dan ikuti dari para majus itu? Apa juga contoh yang harus kita hindari dari Herodes?

Apa respons Anda?
1. Semua orang percaya tahu bahwa Yesus adalah Raja, bukan raja biasa tetapi Raja Penyelamat umat-Nya. Apa yang harus Anda bawa kepada-Nya untuk menunjukkan penyembahan Anda kepada Yesus Sang Raja?

Pokok Doa:
Agar umat Tuhan mengalami hidup yang berkemenangan dengan tetap setia mengasihi Tuhan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org