Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/12/25

Jumat, 25 Desember 2020 (Hari Natal)

Matius 1:18-25
Doa dan Pertimbangan dalam Keluarga

Menurut statistik, mayoritas perceraian di Indonesia terjadi dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun usia pernikahan. Penyebabnya, ada yang dipicu oleh masalah ekonomi, perselingkuhan, dan kekerasan dalam rumah tangga. Terakhir, pemahaman mengenai kekudusan pernikahan yang semakin menurun, juga menjadi pemicu. Lalu, bagaimana keluarga Kristen menyikapi fenomena ini?

Yusuf, yang saat itu masih bertunangan dengan Maria, nyaris menceraikannya. Untuk menjaga martabat dan kehormatan Maria, ia berniat melakukannya secara diam-diam (19). Alasannya pun sangat serius, Maria mengandung anak yang bukan dari benihnya (18). Menurut adat istiadat Israel, istri yang berzina boleh diceraikan dengan diberi surat cerai (bdk. Mat. 19:3-9). Namun, Yusuf tidak melakukannya. Ia mempertimbangkan, apakah keputusan itu sesuai dengan kehendak Allah atau tidak?

Tuhan pun menjawab pergumulan Yusuf melalui malaikat-Nya yang berkata dalam mimpinya bahwa benih yang dikandung Maria adalah dari Roh Kudus. Anak itulah yang nantinya akan menyelamatkan dunia dari dosa. Akhirnya, Yusuf memutuskan untuk menghormati kehendak Allah. Ia pun menjaga kekudusan berkeluarga dengan tidak mencemari istrinya sampai Anak itu lahir.

Tuhan selalu berada di tengah keluarga yang mengasihi-Nya. Ciri keluarga demikian adalah mereka akan menjaga nilai kekudusan. Ketika persoalan muncul, setiap anggota keluarga tidak akan gegabah dalam mengambil keputusan. Sebaliknya, pertimbangan yang matang dan doa menjadi jalan untuk mencapai solusi dari persoalan yang sedang dihadapi. Inilah kunci menjadi keluarga yang kudus di hadapan Allah, mau mengikuti kehendak Tuhan.

Apakah keluarga Anda sedang dalam masalah? Atau, mungkin lebih buruk, sedang di ambang perceraian? Seperti Yusuf, mari kita datang kepada Tuhan, memohon jalan keluar terbaik, dan taat pada perintah-Nya untuk menjaga kekudusan keluarga. Sebab, apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia. [AJT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org