Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/12/24

Kamis, 24 Desember 2020 (Minggu Adven ke-4)

Matius 1:1-17
Silsilah Tuhan Kita, Yesus Kristus

Apa yang menarik dari membaca dan mempelajari silsilah? Bukankah itu hanya kumpulan nama orang-orang yang hidup pada masa lalu yang tidak ada kaitannya dengan kehidupan saat ini?

Namun, silsilah keluarga Yesus menyimpan fakta menarik. Pertama, Abraham, Ishak, dan Yakub adalah bapa orang percaya. Isai, Daud, Salomo, Yosafat, Hizkia, Yosia, dan Zerubabel adalah aktor-aktor penting dalam sejarah Israel. Bahkan, Daud dan Salomo dikategorikan sebagai raja besar Israel (5-7). Sementara Zadok, Eliud, Eleazar, dan Matan, merupakan kakek Yusuf, suami Maria, mereka adalah keturunan Lewi dan imam (14-15).

Fakta kedua agak berbeda dari yang pertama. Meskipun lahir dari orang beriman, tetapi silsilah Yesus juga menyimpan aib. Misalnya, perselingkuhan Yehuda dan Tamar melahirkan Peres. Perselingkuhan Daud dan Betsyeba melahirkan Salomo. Uzia pernah kena kusta karena kelancangannya. Yotam pernah mengorbankan anaknya ke dalam api. Ahaz melakukan apa yang jahat dengan menyembah berhala. Manasye menurut tradisi memutilasi Yesaya.

Dari silsilah ini, kita bisa menarik satu pelajaran penting. Terlihat jelas bahwa kualitas anggota keluarga dari silsilah Yesus tidak semuanya sempurna. Ada orang-orang baik tercantum di sana. Namun, ada juga yang mempunyai sejarah kelam.

Mengapa Matius tidak mencoba menyembunyikan fakta hitam dari silsilah Yesus? Bukankah akan lebih baik jika Matius menyembunyikannya sehingga "kekudusan" Yesus sebagai Anak Allah tetap terjaga?

Apa pun alasannya, setidaknya ini membuktikan bahwa asal-usul keluarga Yesus adalah manusia biasa, Ia tidak lahir dari makhluk supranatural. Matius juga tidak mengatakan bahwa Yesus tiba-tiba turun dari langit. Sebaliknya, ia memberi tahu kita bahwa Yesus datang dari keluarga manusia biasa. Silsilah ini membuktikan akan kesejatian dari kemanusiaan Yesus. Di sinilah terlihat betapa Tuhan begitu mencintai manusia. Demi menebus umat manusia, Dia rela menjadi manusia biasa lewat silsilah yang luar biasa. [AJT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org