Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/08/29

Sabtu, 29 Agustus 2020 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)

Kolose 3:5-17
Damai Sejahtera Kristus

"Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu" (15). Kepada jemaat Kolose, ia menegaskan bahwa yang memerintah dalam hati umat Allah semestinya damai sejahtera Kristus, bukan damai sejahtera manusia. Alkitab BIMK menyatakan: "Hendaklah keputusan-keputusanmu ditentukan oleh kedamaian yang diberikan oleh Kristus di dalam hatimu."

Keputusan-keputusan itu diambil bukan karena ketakutan, paksaan, atau keyakinan diri, tetapi karena kedamaian yang diberikan Kristus. Kadang, setelah mengambil keputusan, bahkan mendoakannya, kita malah waswas. Mengapa? Bisa jadi karena kita tidak mengambil keputusan berdasarkan damai sejahtera Kristus.

Damai sejahtera Kristus kadang tak sama dengan damai sejahtera kita. Mungkin kita merasa tak sanggup, tetapi kalau itu sungguh berdasarkan damai sejahtera Kristus, pasti akan memberikan hasil baik.

Damai sejahtera Kristus memampukan kita bersyukur. Salah satu syarat agar kita mampu bersyukur ialah berdamai dengan diri sendiri. Artinya, rela menerima kekuatan dan kelemahan diri. Saat kita mampu menerima kekuatan sendiri, kita pasti bisa menerima kekuatan orang lain. Kita terhindar dari rasa iri. Saat kita mampu menerima kelemahan kita, pastilah kita akan lebih mudah menerima kelemahan orang lain. Kita terhindar dari keinginan menyalahkan. Orang yang senang mencari kambing hitam biasanya belum berdamai dengan diri sendiri.

Ketika dikuasai damai sejahtera Kristus, maka yang keluar dari mulut kita adalah perkataan Kristus (16). Perkataan Kristus kadang tak enak didengar. Teguran memang tak enak didengar, tetapi teguran dalam Kristus menyelamatkan.

Teguran itu seperti obat: pahit, namun menyembuhkan. Jangan kita takut menyatakan kebenaran meski pahit. Jangan kita takut membuat orang tersinggung. Jika kita sungguh mengasihinya, tegurlah dia. Jika teguran itu tulus, Allah pun akan bekerja dalam diri orang tersebut untuk menerimanya. Itulah salah satu tindakan --yang dimaksud Paulus --"dalam nama Tuhan Yesus" (17). [YMI]


Baca Gali Alkitab 9

Kolose 2:1-7

Apa yang menyebabkan munculnya ajaran-ajaran sesat dan berpindahnya orang Kristen pada kepercayaan lain? Jemaat Kolose pernah terancam oleh gagasan keliru yang beredar di tengah jemaat. Bagaimana sikap Paulus dalam menghadapi tantangan ini?

Apa saja yang Anda baca?
1. Menurut Anda, mengapa Paulus mengatakan "betapa beratnya perjuangan yang kulakukan untuk kamu"? (1)
2. Apa saja hal-hal yang menjadi kerinduan hati Paulus untuk jemaat Kolose? (2)
3. Dan mengapa hal itu Paulus rindukan? (3-5)
4. Hubungan seperti apa yang Paulus harapkan dapat terjadi antara jemaat Kolose dengan Yesus Kristus? (6, 7)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Haruskah kita memiliki hati yang "berjuang berat" bagi jemaat seperti Paulus?
2. Apa yang harus kita lakukan untuk memperoleh "segala kekayaan dan keyakinan pengertian" serta mengenal Kristus?
3. Bagaimana sikap kita terhadap ajaran yang menyimpang dari ajaran Yesus Kristus?
4. Bagaimana cara kita menanggulangi ajaran yang menyimpang dari ajaran Kitab Suci kita?

Apa respons Anda?
1. Apakah Anda sendiri memiliki kerinduan yang besar untuk memiliki pemahaman yang baik dari iman Anda?
2. Pernahkah Anda mengalami tantangan dan cobaan terhadap iman Anda?
3. Hal apa yang paling menguatkan Anda dari iman Kristen sehingga Anda tidak berpaling dari padanya?

Pokok Doa:
Kerinduan jemaat Kristen untuk membaca, mempelajari, dan melakukan firman Tuhan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org