Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/05/16

Sabtu, 16 Mei 2020 (Minggu ke-4 sesudah Paskah)

Bilangan 21:10-20
Melewati Padang Gurun

Saat seseorang terimpit berbagai masalah, ia merasa seperti berjalan di lorong gelap yang sangat panjang. Ia pun mulai bertanya-tanya sampai kapan kesulitan ini berakhir? Apa rasanya seandainya kita berada dalam kondisi seperti ini? Apakah kita masih percaya bahwa Tuhan selalu memperhatikan dan menyertai kita? Mungkinkah kita tetap beriman kepada Tuhan?

Untuk kesekian kalinya bangsa Israel menyaksikan penyertaan Tuhan secara nyata. Ia melindungi perjalanan umat-Nya yang sulit selama di padang gurun, di mana mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Tuhan mencukupi kebutuhan dasar mereka dengan menyediakan air dari sebuah sumur (16). Bangsa Israel pun mengungkapkan perasaan bahagia dengan nyanyian karena penyertaan Allah (17-18a).

Ada keindahan dalam bagian ini, yakni bangsa Israel tidak mengeluh selama menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan. Mereka percaya akan penyertaan Tuhan melalui kepemimpinan Musa. Karena itu, kita perlu belajar beriman kepada Allah, bukan hanya di saat senang, tetapi juga di saat susah.

Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah tertidur. Ia memperhatikan setiap langkah hidup dan segala hal yang kita alami. Ada saatnya di mana kita harus melewati padang gurun kehidupan yang sulit dan keras. Saat seperti itu semestinya tidak membuat kita mundur atau menyangkal kenyataan. Sebaliknya, kita menghadapinya dengan ketegaran iman bahwa Tuhan peduli terhadap pergumulan umat-Nya.

Kita pasti sanggup melewati padang gurun kehidupan bersama Tuhan. Apa pun rintangannya, itu tidak akan melunturkan iman kita kepada Tuhan. Justru padang gurun itu membuat kita makin bergantung kepada Tuhan karena Dialah yang memelihara kita dengan Air Hidup yang menyegarkan.

Dengan penyertaan Tuhan, kita terus maju menuju garis akhir. Sikap menahan diri untuk tidak mengeluh dan belajar sabar semestinya kita kembangkan. Sebab kita yakin Tuhan memperhatikan dan menyertai. [RUD]


Baca Gali Alkitab 3

Bilangan 21:1-9

Allah adalah Pribadi yang setia. Ketika bangsa Israel hendak melawan orang Kanaan, mereka meminta pertolongan Tuhan. Allah mengabulkan permohonan itu. Tetapi, mereka melawan Allah karena tidak ada air dan makanan selain manna. Allah menghukum dengan ular, dan lagi-lagi bangsa ini memohon ampun. Allah yang setia mau mengampuni mereka. Sikap bangsa Israel sungguh menuntut kesabaran Tuhan. Sungguh tidak selayaknya manusia mencobai Tuhan.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang terjadi antara orang Kanaan dan orang Israel? (1-2)
2. Apa yang terjadi selanjutnya sebagai jawaban Tuhan atas permintaan orang Israel? (3)
3. Mengapa bangsa Israel melawan Allah dan Musa? (4-5)
4. Apa konsekuensi sikap melawan dari bangsa Israel? (6)
5. Apakah mereka menyesal? Lalu, apa tindakan mereka selanjutnya? (7)
6. Bagaimana cara Tuhan menghadapi sikap bangsa pilihan-Nya ini? (8-9)

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Menurut Anda, apa karakter yang menonjol dari bangsa Israel dalam peristiwa ini?
2. Ketika umat datang kepada Tuhan dan memohon ampun, apa respons Tuhan?

Apa respons Anda?
1. Apa yang akan Anda lakukan jika Anda diperhadapkan pada keterbatasan hidup seperti bangsa Israel?

Pokok Doa:
Supaya kita dikuatkan untuk mensyukuri setiap pemberian Allah dengan rasa puas.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org