Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2020/01/04

Sabtu, 4 Januari 2020 (Minggu ke-1 sesudah Tahun Baru)

Yohanes 4:43-54
Percaya Perkataan-Nya

Peristiwa di Kapernaum ini ditulis oleh Yohanes sebagai tanda kedua yang dibuat Yesus (yang pertama di Kana - 2:11). Injil Yohanes tidak menuliskannya sebagai mukjizat, tetapi tanda karena dari perbuatan-Nya ada pengajaran yang hendak Ia ajarkan.

Saat Yesus pergi ke Nazaret, Ia tidak dihormati di kampung halaman-Nya sendiri. Lalu Ia pergi ke Kana di Galilea. Di sana ada seorang pegawai istana Romawi dari Kapernaum yang datang kepada Yesus. Jarak tempuhnya lebih kurang dua puluh lima kilometer. Anak pegawai istana ini sakit kritis. Ia meminta Yesus datang untuk menyembuhkan anaknya. Ia memohon Yesus melakukan sesuatu agar anaknya sembuh.

Yesus tahu bahwa orang-orang di sekitarnya baru akan percaya kalau mereka melihat Yesus melakukan mukjizat (48). Karena itu, Yesus mengabulkan permohonan pegawai Romawi ini dengan cara yang berbeda dari yang diharapkan kebanyakan orang. Perhatikan perkataan Yesus kepada pegawai ini dan responsnya terhadap perkataan Yesus (50). Begitu mendengar perkataan Yesus, ia pergi tanpa berdalih sepatah kata pun. Pegawai istana ini mengalami kebenaran dari perkataan Yesus karena ia percaya sepenuhnya ucapan Yesus. Ternyata, keyakinan terhadap perkataan Yesus yang menjadi salah satu faktor anaknya hidup. Mukjizat Yesus bukan hanya membuat pegawai Romawi itu percaya, tetapi juga seluruh keluarganya.

Orang itu percaya meski ia tidak melihat Yesus melakukan sesuatu. Ia percaya pada perkataan Yesus yang berkuasa. Ia percaya bahwa Yesus sanggup menghidupkan anaknya. Kisah ini memperlihatkan adanya kekontrasan dari situasi yang berbeda. Di satu sisi, Yesus tidak dihormati dan ditolak oleh sebagian besar orang Yahudi. Di sisi lain, seseorang yang berkebangsaan Romawi tanpa keraguan justru memercayai perkataan Yesus sebagai kebenaran.

Doa: Ya Tuhan, perkataan-Mu berkuasa. Engkau sanggup melakukan sesuatu melampaui apa yang kami pikir dan pinta. Kami percaya kepada-Mu, Pemberi hidup sampai pada hidup yang kekal. [IKS]


Baca Gali Alkitab 1

Yohanes 4:43-54

Yesus datang ke dalam dunia untuk menyatakan Kerajaan Allah. Ia datang bukan untuk pertunjukan mukjizat spektakuler demi decak kagum manusia. Semua mukjizat Kristus adalah tanda kemesiasan-Nya. Yesus adalah Mesias yang telah dijanjikan itu. Injil Yohanes mencatat hal ini sebagai penekanan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang diutus ke dalam dunia bagi misi penebusan umat manusia.

Iman menjadi sesuatu yang penting bagi Yesus. Ia ingin orang mengikut-Nya karena percaya kepada Bapa, bukan karena kebutuhan fisik. Kisah iman sejati yang dicatat di sini melalui pergumulan orang non-Yahudi, yakni seorang pegawai istana Romawi.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa konteks kisah ini (43-45)?
2. Setelah ditolak, ke manakah Yesus kemudian pergi (46)?
3. Apa yang terjadi dan apa yang dilakukan pegawai istana tersebut (47, 49)?
4. Apa yang dilakukan Yesus sebagai respons (48, 50)?
5. Apa yang kemudian terjadi karena iman pegawai istana tersebut (51-54)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa Yesus mengadakan tanda kedua bagi pegawai istana sebagai orang yang bukan Yahudi?
2. Apa arti keberadaan iman dalam konteks perikop ini?
3. Bagaimana iman yang dipaparkan di sini dapat menghadirkan kesembuhan?

Apa respons Anda?
1. Apa yang akan Anda lakukan jika berada dalam kondisi pegawai istana ketika Anda berjumpa dengan Yesus?
2. Apa yang menjadi pengajaran utama dalam nas ini?

Pokok Doa:
Mohon agar Allah Bapa memberikan kemurnian iman yang tertuju kepada Yesus Kristus.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org