Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/11/27

Rabu, 27 November 2019 (Minggu 24 sesudah Pentakosta)

Mazmur 82
Keadilan Berpihak pada yang Lemah

Dalam sebuah persidangan di pengadilan, peran seorang hakim sangat penting karena melaluinya diharapkan lahir keputusan yang adil dan benar. Karena itu, hakim dipanggil dengan sebutan "Yang Mulia" dalam persidangan. Hal ini memperlihatkan betapa besarnya kuasa yang dimiliki oleh seorang hakim.

Gambaran Allah yang berdiri dalam sidang Ilahi merupakan hal yang lazim dalam pemikiran Israel kuno. Siapa saja yang hadir di sana? Hal ini memang tidak dijelaskan terperinci. Kemungkinan bisa para malaikat, para ilah, anak-anak Allah dan lainnya (bdk. Ayb 1:6). Gambaran itu bisa juga dilihat sebagai sebuah kiasan (metafora) di mana para allah itu adalah para pemimpin atau raja-raja dunia. Karena konteks saat itu raja dianggap sebagai "allah" oleh manusia. Di tangan mereka, ada kuasa yang besar. Dalam kuasa mereka, bergantung nasib hidup orang banyak. Karena itu, mereka diperintahkan oleh Allah, Sang Hakim Tertinggi untuk berlaku adil kepada anak yatim, orang miskin, yang lemah tak berdaya (3-5), dan jangan berlaku lalim apalagi memihak kepada orang jahat (2).

Allah senantiasa menunjukkan keberpihakan-Nya untuk membela kaum yang miskin dan lemah. Karakter Allah ini tampak dalam teladan Kristus yang hadir menyapa dan melayani mereka yang dianggap lemah, hina, dan rendah dalam tatanan sosial. Karena itu, karakter Kristus seharusnya tampak dalam cara berpikir, sifat, dan perilaku kita yang adalah pengikut Kristus. Berlaku adil dan peduli terhadap kaum lemah yang ditindas harus menjadi salah satu prinsip kebenaran Allah yang patut dipraktikkan.

Di tengah kehidupan berbangsa yang penuh dengan kecurangan, korupsi, dan ketidakadilan, kita semakin ditantang untuk menunjukkan prinsip hidup demikian. Sehingga, bukan hanya nama Allah yang kita muliakan, tetapi juga prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yang tertulis dalam teks Pancasila dapat terwujud melalui kontribusi orang beriman.

Doa: Tuhan, ajar kami untuk mampu adil dan berpihak kepada mereka yang miskin dan lemah. [YWA]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org