Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/08/20

Selasa, 20 Agustus 2019 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)

1 Samuel 16:14-23
Adakah Damai di Hatimu?

Ketika hati dipenuhi berbagai hal negatif seperti kepahitan, amarah, sakit hati, hati kita menjadi gusar dan tidak ada kedamaian. Hidup menjadi terganggu, dan tidak ada sukacita dalam diri.

Saul telah ditolak oleh Allah sebagai raja Israel dan sekarang Roh Allah telah meninggalkannya, dan ia pun menjadi terganggu oleh roh jahat (14). Tidak ada lagi kedamaian dalam hatinya dan dia membutuhkan pertolongan untuk menenteramkan hatinya yang terganggu. Pelayannya memberikan usulan untuk mencari seseorang yang pandai bermain kecapi agar ketika ia terganggu oleh roh jahat, hatinya dapat merasa tenang kembali (16-17). Pelayannya menemukan Daud, anak bungsu Isai yang pandai bermain kecapi. Daud memiliki kepribadian baik dan Allah menyertainya. Daud akhirnya menjadi pelayan Saul dan pembawa senjatanya (19-22). Sejak saat itu, jikalau roh jahat menghinggapi Saul, Daud memainkan kecapi, lalu Saul merasa nyaman karena roh jahat itu pergi meninggalkannya (23).

Kedamaian sejati adalah ketika damai Allah ada di dalam kita. Ketika kita melakukan pelanggaran dan tidak pernah sungguh-sungguh bertobat, maka tiada damai di hati kita. Iblis akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menjatuhkan dan menjauhkan kita dari Allah. Hati kita menjadi semakin bebal dan kita mencari jalan sendiri untuk memperoleh kedamaian dan tidak datang kepada Allah, Sang Sumber Damai itu sendiri. Jika dibiarkan terus, maka kita akan makin terpuruk dalam lumpur hisap ketidakdamaian yang gelap dan menyakitkan. Dosa dan ketidakdamaian adalah satu kesatuan. Ketidakdamaian akan menghadirkan suatu perasaan getir yang memerihkan jiwa.

Apakah ada damai dalam hati kita jika kita melakukan dosa? Tidak! Tuhan itu baik dan Ia akan mengampuni segala dosa kita jika kita mengakuinya (1Yoh.1:9). Setelah kita bertobat dari kesalahan dan dosa yang dilakukan, damai Allah akan bekerja dan diam di dalam kita.

Doa: Tuhan, ampuni dosaku dan biarlah kedamaian-Mu ada dalam hati dan menguasai hidup kami. [Rud]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org