Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/07/30

Selasa, 30 Juli 2019 (Minggu ke-7 sesudah Pentakosta)

Imamat 26:14-46
Interupsi Allah

Hdup manusia penuh dengan dinamika. Suka duka datang dan pergi silih berganti. Pada saat dukacita datang menghampiri dan kita berdiam diri merenungkan makna peristiwa dalam hidup ini, maka ada pesan yang hendak Allah sampaikan kepada kita secara personal. Kadang kala Allah memakai derita agar kita sadar diri. Interupsi dari Allah, melalui berbagai peristiwa, mengajak kita untuk mawas diri, apakah sudah menjadi pribadi yang taat kepada-Nya? Jika sudah taat, Allah ingin kita lebih taat. Jika belum, Allah ingin kita bertobat dan taat.

Ketika manusia tidak taat kepada perintah-Nya, Allah akan melakukan tindakan-tindakan yang mengejutkan (16). Mulai dari penyakit yang sederhana seperti batuk dan demam (16), sampai dengan wabah sampar yang tak tersembuhkan, yang membuat manusia menderita (25). Mulai dari tanah yang sulit digarap (19), sampai dengan kehilangan tanah dan menjadi bangsa yang terbuang (33). Semua itu dilakukan Allah agar umat-Nya mawas diri dan sadar atas kesalahan yang telah mereka lakukan (40). Mawas diri diharapkan akan membawa pada pertobatan. Jika manusia tidak bertobat, penderitaan akan lebih berat tujuh kali lipat (24). Jika umat bertobat dengan sungguh-sungguh, Allah akan berbalik dari murka-Nya dan membela umat (41). Tuhan akan memulihkan kembali perjanjian-Nya (43). Pada waktu hal itu terjadi, umat akan kembali hidup dalam berkat-Nya yang melimpah.

Allah terus berkarya dalam hidup kita. Salah satu bentuk karya-Nya adalah memberikan interupsi dan kejutan melalui berbagai peristiwa, termasuk yang menyedihkan sekalipun. Segala peristiwa diizinkan Allah terjadi agar kita merenungkan iman dan kesetiaan kita kepada-Nya.

Di dalam dunia yang serbacepat, kita sulit untuk berhenti sejenak melakukan refleksi diri. Interupsi dan kejutan yang terjadi adalah cara yang tepat dari Allah untuk mengingatkan kita berhenti sejenak dari rutinitas dan melakukan refleksi. Syukurilah bila Allah menginterupsi kita.

Doa: Berikan kami hati yang terbuka bagi interupsi-Mu. [AP].

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org