Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/05/26

Minggu, 26 Mei 2019 (Minggu ke-5 sesudah Paskah)

Keluaran 33:1-23
Penyertaan Allah

Murka Allah itu berbahaya. Setiap orang akan binasa jika amarah itu meluap. Allah mengatakan perihal ini kepada Musa (5). Tampaknya, rasa geram-Nya belum reda sejak peristiwa anak lembu tuangan. Allah mengatakan kepada Musa bahwa Ia tidak mau lagi berjalan di tengah umat-Nya (3). Ia akan mengutus malaikat sebagai pengganti (2). Bangsa Israel mendengar ancaman ini dengan rasa berkabung mendalam (4). Mereka tampak sangat ketakutan.

Musa datang dan ingin berbicara dengan Allah. Alkitab melukiskan relasi antara mereka sangat menarik. Musa berbicara kepada Allah seperti seorang berbicara kepada temannya (11). Musa mengajukan keberatan terhadap rencana Allah itu. Dengan berani dan rendah hati, Musa mengutarakan isi hatinya (15). "Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah suruh kami berangkat dari sini, " kata Musa.

Respons Musa sangat menarik. Ia tidak bisa berjalan tanpa Allah. Ia merasa tidak mampu kalau Allah tak ikut serta. Itu sebuah indikasi bahwa Musa sangat bergantung kepada- Nya. Tanpa Allah, Musa adalah manusia biasa yang lemah. Lebih baik Musa diam daripada harus melangkah tanpa Dia.

Dari pengalaman Musa, kita bisa belajar satu hal paling penting dalam kerangka formasi spiritual. Prinsip itu adalah betapa pentingnya penyertaan Allah dalam setiap aktivitas kita. Sebelum memulai pekerjaan apa pun, kita harus memastikan bahwa Allah beserta kita.

Jika ada sedikit keraguan bahwa Allah meninggalkan, kita layak meniru Musa, yaitu berdiam diri dan memohon agar Allah menyertai kita.

Kalau Allah enggan hadir dalam pekerjaan, itu mengindikasikan dua hal. Pertama, kita membuat Allah murka. Kedua, Allah tidak merestui pekerjaan itu. Untuk mendeteksi ini, kita pun harus meniru Musa juga, yaitu bergaul karib dengan-Nya. Kita harus akrab berbicara dengan Allah seperti berbicara kepada sahabat. Relasi yang akrab akan menajamkan kepekaan kita dalam mendengar suara-Nya.

Doa: Tuhan, aku ingin semakin akrab bergaul dengan- Mu sepanjang hidupku. [RP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org