Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/04/09

Selasa, 9 April 2019 (Minggu Pra-Paskah 5)

1 Korintus 3:1-9
Mengatasi Perselisihan

Perselisihan merupakan sesuatu yang pasti ada pada hubungan manusia. Produk akhir dari perselisihan adalah perpecahan. Gereja pun tidak kebal terhadap kenyataan ini. Jalinan relasi antar pelayan pun kerap terserang pertikaian. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Jemaat Korintus kaya dengan berbagai macam talenta. Secara kasatmata, mereka sepertinya rohani dalam pelayanan. Namun, Rasul Paulus malah menyebut mereka sebagai manusia duniawi. Penyebabnya adalah iri hati dan perselisihan di antara mereka. Muncul arogansi kelompok yang saling membanggakan diri, yaitu golongan Paulus, Apolos, Kefas, dan Kristus (bdk. 1Kor. 1:12).

Masalah di atas membawa perpecahan. Ini menjadi salah satu topik besar dalam Surat 1 Korintus. Untuk mengatasi perselisihan tersebut, Rasul Paulus menasehati supaya jemaat tidak berfokus pada manusia, tetapi kepada Allah. Paulus kembali mengingatkan tentang status orang percaya di hadapan Allah. Baik dirinya, rasul lain, maupun orang-orang Korintus hanyalah alat Tuhan (kawan sekerja). Tugas utama semuanya adalah memuliakan Allah lewat pelayanan, bukan memuliakan diri sendiri.

Permasalahan utama gereja hari ini bukanlah kekurangan talenta dan pelayan Tuhan. Ada perkara serius dan kerap terjadi, yaitu perselisihan dengan potensi perpecahan. Kesombongan dan iri hati jemaat Korintus masih layak kita renungkan dalam konteks gereja saat ini. Obat penawarnya hanya satu, yaitu kerendahan hati. Kita melayani Tuhan bukan mencari kemuliaan diri sendiri, tetapi kemuliaan Allah. Kita bukanlah pemilik pelayanan, melainkan hanya alat bagi kemuliaan-Nya.

Kita mungkin sulit menyelesaikan seluruh perselisihan dalam gereja. Namun paling tidak, kita berupaya agar tidak menjadi bagian dari pusaran pertengkaran. Kita belajar menahan diri karena perpecahan dalam gereja adalah kerugian besar bagi tubuh Kristus.

Doa: Tuhan, jauhkan kami dari hati yang dengki dan perselisihan supaya nama-Mu dimuliakan senantiasa dalam hidup kami.[AB]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org