Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2019/01/23

Rabu, 23 Januari 2019 (Minggu ke-2 sesudah Epifani)

Yosua 5:1-12
Ketaatan di tengah Tantangan

Yosua memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian. Banyak raja negeri yang menjadi tawar hati mendengar ini. Pasalnya, bangsa Israel mendatangi wilayah itu dengan menembus sungai Yordan yang dikeringkan Tuhan (1). Cerita ini membuat mereka menjadi ciut untuk menghadapi orang Israel.

Angkatan yang memasuki tanah Kanaan merupakan generasi kedua. Mereka lahir di gurun ketika keluar dari perbudakan Mesir (5). Generasi ini berbeda dengan yang pertama, yaitu mereka tidak bersunat. Oleh karena itu, Tuhan memerintahkan Yosua untuk membuat pisau (2) dan menyunat mereka (3).

Bagaimana dengan generasi pertama? Mereka sudah mati dalam perjalanan selama empat puluh tahun di gurun. Tuhan memang melarang mereka melihat negeri yang dijanjikan-Nya karena melanggar firman-Nya (6). Namun, Yosua telah menyunat angkatan yang lahir di padang gurun, sebagai ganti dosa para pendahulu (7). Ini sangat menyenangkan hati-Nya, "Hari ini telah Kuhapuskan cela Mesir itu dari padamu" (8).

Tuhan menuntut konsistensi ketaatan. Dia mempertahankan sunat sebagai lambang perjanjian dari tiap generasi.

Tuntutan untuk tetap taat akan membuat hidup penuh tantangan. Kita mungkin akan menemukan banyak kesulitan. Namun, aral itu jangan membuat kita takut dan memilih kompromi dalam ketidaktaatan. Kesukaran apa pun yang timbul karena ketaatan, percayalah, Dia pasti menolong. Cepat atau lambat, tangan-Nya akan terulur menyangga.

Musuh ketaatan adalah kompromi. Sederhananya, kompromi berarti menurunkan derajat nilai dari yang seharusnya kita patuhi. Dalam keraguan bercampur hasrat kotor, kita mulai meragukan kebenaran dan mengurangi bobot pengertian tentangnya. Dalam dunia kerja, misalnya, demi mendapat simpati dari atasan, bisa saja, kita mulai "bermain" dengan firman. Kita mulai mencoba melanggar "sedikit" dan melenceng "sedikit". Hingga kita tak sadar sudah menyimpang dari kehendak Allah.

Doa: Tuhan, kami mau konsisten dalam ketaatan. [RD]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org