Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/12/21

Jumat, 21 Desember 2018 (Minggu Adven ke-3)

Lukas 1:46-56
Tuhan Meninggikan Orang yang Rendah

Seorang Raja lahir dari perempuan biasa dan berasal dari sebuah bangsa yang dijajah kekaisaran Romawi. Mungkin, tidak ada orang yang bisa percaya. Namun, itulah faktanya. Tuhan memang sering kali bekerja dengan cara yang mengejutkan. Itulah sebabnya Maria bernyanyi.

Dalam kekaisaran Romawi, kaisar mengklaim diri sebagai Juru Selamat dan penjelmaan Allah. Sama seperti sekarang, pada masa itu orang kaya juga punya kekuasaan membeli berbagai kenyamanan hidup. Akan tetapi, Maria tidak mau terjebak dalam narasi itu. Dia tetap menyebut Allah sebagai Juru Selamat (47). Dia tidak peduli walaupun yang berkuasa di seluruh Yudea adalah Kaisar. Maria bernyanyi, "Allah akan menurunkan orang-orang yang berkuasa, dan meninggikan orang yang rendah (52)." Israel mengenal Allah seperti ini. "Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur" (1Sam. 2:8). Allah Israel adalah yang memberikan kebaikan pada orang lapar. Dia juga menyuruh orang kaya pergi dengan tangan hampa (53).

Maria mengimani bahwa Allah sedang menyelamatkan Israel. Bahkan, dia yakin Allah akan mengusir penjajah, yaitu kekaisaran Romawi. Maria menyadari kendala yang ada. Dia pasti akan kesulitan menjalani persalinan karena "aib" yang menemaninya. Namun, itu tak sebanding dengan rahmat Allah yang akan bekerja di tengah Israel.

Kita sering sudah terbiasa dengan kenyataan hidup. Kita menjadi sulit menutup mata dan menjadi naif. Para penguasa akan menindas yang lemah. Orang kaya akan menelan mereka yang miskin. Jadi, Maria seolah sedang menunjukkan iman naif seorang anak remaja.

Namun, Maria menunjukkan kita seni "kenaifan kedua" yang layak juga kita amati. Walaupun memang masih remaja, Maria memilih percaya pada Allah. Dia yang sanggup meninggikan orang yang rendah. Marilah kita belajar menyanyikan lagu iman yang sama.

Doa: Tolong kami Tuhan, agar menjauhi gaya hidup sebagai penindas. Bimbinglah kami meneladani Allah, Sang Pembebas rakyat tertindas. [IM]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org