Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/07/23

Senin, 23 Juli 2018 (Minggu ke-9 sesudah Pentakosta)

Kejadian 46
Berstrategi bagi Kerajaan Allah

Allah mengendalikan segala sesuatu. Namun, bukan berarti kita menjadi pasif untuk menggenapi kehendak-Nya. Dalam bacaan hari ini, kita melihat bahwa Yusuf berstrategi supaya keluarganya dapat tinggal di Gosyen.

Yakub mengerti risiko perjalanannya ke Mesir. Artinya, ia tidak akan kembali lagi ke tanah Kanaan. Itu sebabnya ia membawa segala harta miliknya. Sebelum itu, ia pergi dulu ke Bersyeba untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Dalam penglihatan, Ia menyatakan penyertaan-Nya kepada Yakub. Ia berjanji akan membuat keturunannya menjadi bangsa yang besar di Mesir (1-4).

Yakub pun memboyong seluruh keturunannya ke Mesir. Jumlahnya enam puluh enam orang (26). Tetapi, jika dihitung dengan Efraim dan Manasye, yang lahir di Mesir, berjumlah tujuh puluh jiwa (27). Angka tujuh puluh bisa dipahami sebagai angka simbolik perlambang kesempurnaan.

Yusuf langsung membawa mereka ke tanah Gosyen. Padahal Firaun belum memberi izin.

Yusuf kemudian berstrategi supaya keluarganya dapat tinggal di sana. Caranya dengan meminta saudaranya memberitahu Firaun bahwa mereka adalah peternak, sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir. Dengan begitu, mereka akan diperbolehkan tinggal di Gosyen (33-34). Suatu tempat terpisah dari hunian orang Mesir.

Terkadang orang Kristen berpikir percaya kepada kedaulatan Allah berarti pasif menunggu Dia bekerja. Tetapi, itu tidak benar. Yesus mengajarkan murid-Nya untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati (Mat. 10:16). Kita harus berstrategi dengan cerdik demi Kerajaan Allah. Sehingga, apa yang Allah inginkan dengan cepat terjadi di bumi ini.

Marilah kita seperti Yusuf. Seseorang yang berusaha memberi yang terbaik bagi Kerajaan Allah dimana pun ditempatkan. Orang dunia sangat pintar. Karenanya, kita harus lebih cerdik dari mereka. Mintalah hikmat kepada Tuhan.

Doa: Tuhan, mampukan kami untuk bertindak cerdik dan bijak dalam situasi apa pun. [IT]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org