Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/07/19

Kamis, 19 Juli 2018 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

Kejadian 43
Masih Irikah?

Tekanan dan kesempatan sering kali membuat kita jatuh ke dalam kesalahan yang sama. Bahkan tanpa disadari, kalau kita tidak sungguh-sungguh meninggalkannya, itu bisa berubah menjadi kebiasaan.

Yakub meminta anak-anaknya kembali ke Mesir untuk membeli bahan makanan (1-3). Tetapi, di pasal sebelumnya kita tahu, Yusuf tidak mengizinkan mereka kembali kecuali membawa Benyamin. Dalam hal ini, Yakub merasa berat hati mengizinkan mereka membawa Si Bungsu (6). Dia sepertinya tidak mau mengulang tragedi kehilangan anak lagi (14b)

Tetapi, Yehuda menjadikan dirinya sebagai jaminan (9). Dia meyakinkan Yakub akan membawa Benyamin pulang kembali. Akhirnya, Yakub menyerah dan mengizinkan mereka membawa Benyamin ditambah persembahan dan upeti untuk memohonkan belas kasihan pemimpin Mesir itu.

Saudara-saudaranya membenci Yusuf karena iri. Mereka cemburu dengan segala keistimewaan yang didapatkannya. Sekian lama waktu berselang, Yusuf ingin melihat apakah iri hati itu masih ada dalam saudara-saudaranya?

Ketika tiba di Mesir, mereka dibawa ke rumah Yusuf untuk ikut perjamuan makan bersama. Dalam perjamuan, ia sengaja memberikan porsi lima kali lebih banyak kepada Benyamin (34). Yusuf ingin mengetahui apakah saudara-saudaranya akan menjadi iri dan membenci Benyamin, sama seperti mereka dahulu membencinya karena berbagai hak spesial yang diperolehnya. Dan saudara-saudara Yusuf sepertinya sudah berubah.

Allah menginginkan perubahan yang sejati. Dia tak mau pertobatan yang naik-turun mengikuti situasi dan kondisi. Untuk sampai pada level itu, kita butuh disiplin, khususnya untuk melawan keinginan-keinginan daging. Tentu saja, ini tidak mudah. Maka itu, kita membutuhkan bimbingan Roh Kudus. Dialah yang memampukan dan memberikan perubahan sejati. Dia sumber kekuatan untuk melawan segala dosa dan kebiasaan lama.

Doa: Bapa, tolonglah aku taat pada pimpinan Roh-Mu, agar bisa memutus kebiasaan dosa dalam diriku. [RD]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org