Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2018/04/24

Selasa, 24 April 2018 (Minggu ke-3 sesudah Paskah)

Kejadian 4:17-26
Nama Tuhan Disebut

Alkitab menceritakan bahwa Kain menikah dan memiliki anak bernama Henokh (17). Dengan penceritaan ini, silsilah garis keturunan Kain terus berlanjut. Melalui keturunan Kain muncul berbagai profesi, seperti: peternak (20), pemusik (21), dan pandai besi (22). Di tempat yang lain, garis keturunan Adam dan Hawa juga berlanjut lewat kelahiran Set (25). Alkitab menyebut pada masa itulah nama Tuhan mulai disebut (26).

Tuhan tidak pernah menghapus generasi Kain, sekalipun ia telah membuat Tuhan murka. Selalu ada kesempatan dari Tuhan bagi manusia untuk memperbaiki dirinya. Bahkan dari keturunan Kain muncullah peradaban yang sampai saat ini dikenal oleh manusia. Bagi Adam dan Hawa, Tuhan memberikan keturunan sebagai ganti Habel. Keberadaan keturunan menjadi penting sebab Tuhan memberikan perintah untuk memenuhi bumi. Dari keturunan Adam hadirlah Enos. Secara harfiah, kata Adam dan Enos artinya sama, yaitu manusia. Dengan nama yang seperti itu, seakan-akan mau dikatakan bahwa Enos adalah orang yang melanjutkan tugas pemeliharaan atas bumi. Hal itu dipertegas dengan pernyataan bahwa mulai saat itu orang memanggil nama Tuhan (26). Hal itu bukan berarti sebelumnya belum pernah ada seorang pun yang memanggil nama Tuhan. Kita boleh memahaminya bahwa lewat kehadiran Enos nama Tuhan diperdengarkan kembali. Artinya, manusia kembali berelasi dengan Tuhan. Relasi dengan Tuhan adalah hal penting dalam hidup ini sebab kehidupan berawal dari Tuhan. Dalam relasi tersebut, manusia memercayai bahwa hidupnya dipelihara oleh Tuhan. Pemeliharaan Tuhan terlihat melalui generasi demi generasi yang keberadaannya terus ditopang oleh Tuhan.

Sering jalinan relasi antara Tuhan dan manusia menjadi rusak. Namun, Tuhan tidak pernah berhenti mengulurkan tangan untuk merajut kembali relasi tersebut. Penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup kita menegaskan hal itu. Karena itu, patutlah kita senantiasa bersyukur dengan menyebut nama-Nya dalam setiap langkah hidup dan karya kita. [ASP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org