Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/12/01

Jumat, 1 Desember 2017 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)

Pada saat anak melakukan kesalahan, seorang ibu hadir untuk memberikan nasihat dan keteduhan. Hal itu dilakukan oleh ibunda Belsyazar (10). Ia memberi saran agar Belsyazar bertanya kepada Daniel. Karena Daniel adalah orang kepercayaan mendiang Raja Nebukadnezar. Selain itu, Daniel juga dikenal sebagai pribadi yang diurapi oleh roh dewa yang kudus. Hal itu telah dibuktikannya berkali-kali saat ia menjelaskan makna dalam mimpi dan penglihatan Nebukadnezar (11).

Ketika Daniel dipanggil menghadap Belsyazar, raja tidak langsung memercayai Daniel. Raja merasa perlu menyelidiki siapakah Daniel (13). Sebab di mata Belsyazar, Daniel masih merupakan orang buangan dari tanah Yehuda, meskipun ia sudah bertahun-tahun hidup di negeri Babel. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa Yehuda tetaplah warga kelas dunia di wilayah Babel.

Sebelum bercerita kepada Daniel tentang penglihatan yang menakutkan dan menggelisahkan itu, Belsyazar menyampaikan bahwa ia sudah tahu bahwa Daniel dipenuhi oleh roh para dewa (14). Maksud dari kepenuhan roh para dewa di sini adalah keyakinan bahwa Allah sesembahan Daniel melebihi dewa dewi bangsa Babel. Karena itu, Daniel memiliki akal budi, kebijaksanaan, dan hikmat Allah (14). Hal inilah yang membuat Belsyazar yakin bahwa Daniel mampu menerangkan makna terhadap tulisan di dinding itu. Apabila Daniel mampu membuka tabir misteri tulisan tersebut, Belsyazar akan memberikan hadiah berupa kain ungu dan kalung emas. Ia juga berjanji bahwa Daniel akan menjadi orang ketiga yang paling berpengaruh di kerajaan Babel (16). Karena nasihat ibunya, akhirnya Belsyazar berjumpa dengan Daniel.

Kasih ibu sepanjang jalan.Itulah hikmah dari kehadiran permaisuri raja kepada anaknya. Sebagai seorang ibu, ia tahu bahwa anaknya melakukan kesalahan. Namun, ia juga perlu memberikan nasihat dan pertolongan bagi anaknya. Kita perlu mengembangkan jiwa keibuan, salah satunya adalah kepekaan untuk memberikan pertolongan bagi mereka yang dipisahkan. [WSP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org