Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/09/01

Jumat, 1 September 2017 (Minggu ke-12 sesudah Pentakosta)

Ibrani 12:1-11
Latihan Disiplin Rohani

Film yang berjudul "Sepatu Dahlan" menceritakan masa kecil Dahlan Iskan. Meskipun berkekurangan, orangtua Dahlan mendidik anak-anaknya untuk disiplin. Pernah sepulang sekolah, Dahlan kepergok mencuri sebatang tebu di perkebunan negara. Walau hanya sebatang, Dahlan tetap dihukum dengan sabetan rotan oleh orangtuanya. Ayah Dahlan berkata: "Bapakmu memang miskin, tetapi itu tidak berarti anak Bapak boleh mencuri. Sekarang mencuri sedikit, lama-lama mencuri banyak, merugikan semua orang!" Sejak hari itu, Dahlan berhati-hati dalam bertindak.

Bapa surgawi juga menghendaki anak-anaknya dapat hidup disiplin dan bertanggung jawab dalam bertindak. Meskipun Allah itu kasih, namun Ia tidak pernah memanjakan anak-anak-Nya agar mereka dapat menjadi dewasa serupa Kristus. Sebab Kristus adalah teladan disiplin rohani bagi kita dalam melawan dosa. Kedisiplinan dan ketaatan Kristus kepada Bapa surgawi telah dibuktikan di kayu salib. Sedangkan pergumulan dan kesulitan kita melawan dosa belum sampai level mencucurkan darah (4). Memang harus diakui bahwa yang kita hadapi belum sebanding dengan penderitaan Kristus. Meskipun begitu, kita perlu belajar terus-menerus dari teladan Kristus.

Pengamsal menyerukan jangan sampai kita menolak didikan Tuhan dan jangan bosan atas peringatan-Nya (Ams. 3:11). Semuanya itu dilakukan Bapa untuk membangun kehidupan rohani yang disiplin. Jika Allah tidak mendidik umat-Nya, maka kita tidak dianggap sebagai anak, melainkan anak-anak gampang (8).

Disiplin rohani tidak hanya membimbing kita untuk dewasa, tetapi juga memuliakan Allah dan mengambil bagian dalam kekudusan-Nya (10). Proses pendisiplinan membutuhkan kerja keras, namun hasilnya adalah buah kebenaran dan damai sejahtera (11).

Berbahagialah kita yang dianggap anak oleh Allah. Sukacita dan damai sejahtera Allah akan memayungi hidup kita. Yakinlah bahwa disiplin Allah atas hidup kita akan membuat kita menjadi pribadi yang diperkenan-Nya. [PPH]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org