Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/08/19

Sabtu, 19 Agustus 2017 (Minggu ke-10 sesudah Pentakosta)

Ibrani 8:7-13
Allah Tak Pernah Ingkar

Apa rasanya andaikata ada orang yang tidak menepati janjinya kepada kita? Tentu saja kita marah karena merasa ditipu. Namun, Allah tidak seperti itu. Walau bangsa Israel melanggar ikatan perjanjian dengan Allah (7, 9), Ia tidak membatalkan perjanjian tersebut. Allah justru membarui ikatan perjanjian terhadap umat-Nya (8). Sebelumnya perjanjian yang dimaksudkan adalah Sepuluh Hukum Tuhan yang tertulis pada loh batu, kini perjanjian itu dalam tertera akal budi dan hati umat-Nya (10).

Setiap orang mengingini kehidupan yang bahagia, sukses dalam pekerjaan, kondisi keuangan yang stabil, keharmonisan dalam keluarga, memiliki tubuh yang sehat, dan lainnya. Banyak orang berusaha keras untuk memiliki semua kondisi di atas.Sering kali upaya yang keras tersebut bukannya menghasilkan kebahagiaan, melainkan kesusahan. Dalam keadaan seperti ini apa yang perlu dilakukan?

Perlunya ada pemahaman dasar yang benar tentang janji Allah dalam kehidupan umat-Nya. Ia berjanji akan menjadi Allah bagi umat-Nya (10); Ia akan menjaga umat-Nya; Ia akan selalu menjaga dan mencukupkan segala kebutuhan umat-Nya. Ibarat seorang ayah menjaga dan memberikan segala kebutuhan anak-anaknya. Sebagai balasannya, umat Allah berjanji mengikuti kehendak-Nya.

Janji adalah ikatan dua belah pihak untuk melakukan kesepakatan yang telah ditentukan. Kedua pihak wajib melaksanakan persyaratan yang mengikat mereka (lih. 1Sam. 23:18; Yos. 9:6). Jika ada salah satu pihak yang melanggar, maka perjanjian itu secara otomatis batal. Kenyataannya, umat Israel tidak setia kepada Allah yang telah menyelamatkan mereka (9), namun kondisi itu tidak membuat Allah membatalkan ikatan tersebut. Ia tetap menaruh belas kasihan terhadap umat-Nya (12).

Allah yang tidak pernah ingkar janji seharusnya membuat kita bersyukur dan bersukacita. Karena kehidupan kita selalu dalam perlindungan-Nya. Marilah kita berdoa agar dimampukan Allah untuk mengalami janji-Nya dalam kehidupan kita. [JS]


Baca Gali Alkitab 6

Ibrani 8:7-13

Allah berkarya dalam kehidupan bangsa Israel berdasarkan ikatanperjanjian terhadap leluhur mereka. Sejak ikatan perjanjian tersebut dimeteraikan, maka Israel menjadi umat-Nya dan Ia menjadi Allah mereka. Ternyata, ikatan perjanjian tersebut berulang-ulang dilanggar dan dinodai oleh bangsa Israel. Akibatnya, Allah harus membarui ikatan yang telah rusak itu dengan perjanjian yang baru.

Apa saja yang Anda baca?
1. Perjanjian apa yang dianggap cacat sehingga membutuhkan pembaruan (7)?
2. Siapa yang ditegur oleh Allah dan apa isi teguran Allah (8-12)?
3. Perjanjian mana yang dianggap telah usang oleh Allah (13)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa perjanjian sangat penting di mata Allah?
2. Mengapa Allah berkukuh untuk membarui ikatan perjanjian yang telah dirusak oleh Israel?
3. Apa konsekuensinya apabila perjanjian dengan Allah dilanggar oleh umat-Nya?

Apa respons Anda?
1. Ketika kita melakukan perbuatan yang tidak terpuji terhadap orang lain, tindakan apa yang akan kita lakukan, baik terhadap orang lain maupun Allah?

Pokok Doa:
Memohon agar Tuhan mau mengampuni kesalahan kita dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org