Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/03/24

Jumat, 24 Maret 2017 (Minggu Sengsara ke-3)

Matius 23:29-39
Apakah Pintu Tobat Sudah Tertutup?

Tuhan Yesus melihat kekerasan hati Israel yang tidak mau bertobat. Karena itu, penghakiman dan penghukuman Allah yang akan menimpa Israel tidak dapat dielakkan lagi.

Injil adalah pewartaan untuk pertobatan dan keselamatan bahwa Kerajaan sudah dekat. Kedatangan Yesus membuktikan bahwa rahmat Allah telah hadir di tengah-tengah manusia berdosa. Siapa yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya akan luput dari penghukuman.

Sama seperti nenek moyang Israel yang menolak, menganiaya, dan membunuh para nabi, demikian pula dengan para ahli Taurat dan orang Farisi yang terus-menerus melawan dan menolak Yesus yang adalah Sabda Allah. Karena itu, sekarang waktunya penghakiman dan hukuman Allah dijatuhkan ke atas mereka. Sejarah Israel mencatat bahwa kota-kota Yerusalem hancur lebur oleh Jendral Titus pada 70 M. Meski demikian, bukan berarti pintu pertobatan telah ditutup. Ada waktu saat umat dapat melihat lagi dan berkata, "Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan" (39).

Bapa Surgawi dilukiskan oleh Yesus seperti induk ayam, sedangkan Israel digambarkan sebagai anak-anak ayam. Makna dari kiasan ini adalah Allah hendak menyayangi dan melindungi umat-Nya, namun Israel sendiri yang menolak pemeliharaan Allah. Akibatnya, Yerusalem diluluhlantakkan sehingga Kota Allah menjadi sunyi senyap (37-38).

Kebebalan hati dan kejahatan kaum Israel sama dengan perilaku leluhur mereka yang telah membunuh para nabi Allah. Demikian pula sekarang ini mereka hendak membunuh Anak Allah. Dengan memanipulasi agama, mereka melegalkan kekerasan dan pembunuhan atas Yesus. Darah orang benar telah ditumpahkan, penghukuman Allah tidak mungkin dicabut kembali, dan mereka harus menanggung murka Allah. Kehancuran Yerusalem adalah tanda bahwa sabda Yesuslah yang benar.

Saat kita mengeraskan hati terhadap pertobatan, maka penghukuman merupakan metode efektif untuk mengajar dan mengingatkan kita. Hanya hati hancur yang mendapatkan pengampunan Allah. [YTP]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org