Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2017/02/08

Rabu, 8 Februari 2017 (Minggu ke-5 sesudah Epifania)

Matius 13:18-23
Menghargai Firman Tuhan

Yesus menjelaskan perumpamaan mengenai penabur. Benih-benih yang jatuh di tanah yang berbeda-beda menggambarkan empat respons manusia terhadap firman Tuhan. Pertama, orang mendengar Firman tetapi tidak mengertinya. Kedua, orang yang segera menerima Firman, tetapi tidak kuat bertahan karena tidak berakar. Ketiga, orang yang tak kuat menahan segala tantangan dalam merespons Firman. Keempat, orang yang mendengar Firman, mengerti, dan berbuah.

Firman Tuhan memang sesuatu yang mudah didapatkan karena dijual bebas di Indonesia. Selain itu, Alkitab mudah dibaca karena telah diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa. Banyak pula buku tafsir Alkitab yang menerangkan mengenai ayat-ayat firman Tuhan. Bahkan dalam ibadah setiap Minggu, firman Tuhan dibacakan dan dijelaskan dalam khotbah. Dalam tradisi banyak gereja, firman Tuhan juga dibahas dan dikupas dalam kegiatan persekutuan, kelompok kecil, dan sebagainya.

Apakah semua itu menjamin bahwa kita memahami firman Tuhan itu? Bisa ya dan tidak. Dengan banyaknya kesempatan membaca dan mendengarkan firman Tuhan, kita bisa menjadi semakin memahaminya. Namun bisa juga sebaliknya. Saking gampangnya Alkitab itu diperoleh dapat membuat seseorang meremehkan firman Tuhan. Mungkin kita menerimanya sebagai suatu kebiasaan atau keharusan. Contohnya, karena saya orang Kristen, maka sudah seharusnya ke gereja dan persekutuan doa untuk belajar firman Tuhan. Atau karena saya orang Kristen sudah seharusnya bersaat teduh dan membaca Alkitab setiap hari. Apakah Firman itu bertumbuh dan berbuah dalam diri kita? Itulah pertanyaan utamanya.

Bersyukurlah bahwa kita dapat memperoleh Alkitab dengan mudah. Selain itu, ada banyak seminar dan kesempatan untuk belajar firman Tuhan. Kita juga bersyukur atas jerih lelah para penerjemah Alkitab. Karena itu, kita patut menghormati Alkitab sebagai firman Tuhan yang hidup dan sangat bernilai tinggi. Melalui Alkitab, hidup kita dapat berubah dan berbuah bagi Allah. [THIE]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org