Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/07/09

Sabtu, 9 Juli 2016 (Minggu ke-8 sesudah Pentakosta)

Yunus 4:5-11
Ironi dalam Kehidupan

Kitab Yunus menggambarkan suatu ironi besar. Kota Niniwe yang terkenal jahat langsung bertobat ketika Tuhan berfirman melalui Yunus. Tetapi Yunus, nabi Tuhan sendiri, terus memberontak terhadap Tuhan dan tidak rela menerima apa yang Tuhan nyatakan.

Untuk kedua kalinya, Tuhan menunjukkan panjang sabar dan belas kasihan-Nya kepada Yunus. Awalnya ketika Yunus melarikan diri, Tuhan masih memberikan kesempatan kepada Yunus untuk bertobat dan berkhotbah kepada kota Niniwe. Sekarang Yunus kembali menunjukkan pemberontakannya terhadap Tuhan. Dan Tuhan memberikan pelajaran kepadanya melalui sebatang pohon jarak.

Perhatikan 3x kata "penentuan" muncul (bnd. 1:17). Atas penentuan Tuhan sebatang pohon jarak tumbuh dan menaungi Yunus dari terik matahari yang sangat menghibur hati Yunus yang sedang kesal, dan Yunus sangat bersuka cita karena pohon jarak itu (6). Kemudian keesokan harinya, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat yang mengerek pohon jarak itu sehingga layu (7). Segera sesudah itu, atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, membuat Yunus ingin mati (8) dan sangat marah (9).

Jika Yunus sendiri sayang kepada pohon jarak yang untuknya sedikit pun ia tidak berjerih payah, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam, bagaimana mungkin Tuhan tidak sayang kepada Niniwe kota dengan seratus dua puluh ribu orang yang tidak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak? (11).

Ironis memang. Orang percaya kadang lebih bebal dari orang fasik. Kita pun mungkin demikian; tidak dapat menerima Tuhan berbelas kasihan kepada orang fasik; padahal belas kasihan Tuhan kepada kita jauh lebih berlimpah. Kita perlu memiliki kerendahan hati untuk mengerti bahwa kita juga sering tidak lebih baik dari orang fasik. Dan semata-mata hanya belas kasihan Tuhanlah membuat kita mendapat berkat keselamatan yang begitu indah. [IT]


Baca Gali Alkitab 2

Yunus 4:5-11

Yunus mengajukan protes keras terhadap TUHAN yang mau menyelamatkan penduduk Niniwe. Ia tidak dapat menerima sikap TUHAN yang mau mengampuni bangsa Niniwe yang jahat. Untuk menghibur Yunus, TUHAN menumbuhkan pohon jarak dengan tujuan mengajar hamba-Nya untuk berbelas kasihan terhadap orang berdosa.

Apa saja yang Anda baca?
1. Apa yang dilakukan Yunus di luar kota Niniwe (5)?
2. Apa yang terjadi pada pondok yang dibuat Yunus sebagai tempat berteduh (6)?
3. Apa yang terjadi pada pohon jarak itu (7)?
4. Apa yang TUHAN lakukan terhadap Yunus (8)?
5. Mengapa TUHAN menegur Yunus dan apa alasannya (9-10)?
6. Apa jawaban TUHAN terhadap Yunus atas penduduk Niniwe (11)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa kita harus mengasihi sesama orang berdosa?
2. Mengapa pengampunan merupakan sifat Allah?
3. Nasihat apa yang Allah ajarkan kepada Anda berkenaan dengan kisah Yunus?

Apa respons Anda?
1. Apa tekad yang akan Anda buat saat orang bersalah terhadap Anda?

Pokok Doa:
Bersyukurlah bahwa dosa kita telah diampuni Allah dalam Kristus sehingga kita tidak menuju kebinasaan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org