Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2016/06/04

Sabtu, 4 Juni 2016 (Minggu ke-3 sesudah Pentakosta)

Ulangan 30:1-20
Di Antara Dua Pilihan

Perjanjian Allah dengan bangsa Israel memiliki dua akibat, yaitu berkat atau kutuk. Berkat berkaitan dengan kehidupan, sedangkan kutuk berhubungan dengan kematian.

Sehebat apapun amarah Allah terhadap umat-Nya, Ia adalah Allah yang berbelas kasihan dan pengampun. Apabila bangsa Israel menyadari segala kesalahannya dan berbalik kepada Allahnya, maka Allah Israel akan memulihkan status kebangsaan dan kehidupan Israel. Tindakan pertobatan itu harus dilandasi dengan segenap hati dan jiwa (1-2). Jika pertobatan itu sungguh terjadi, maka Allah berjanji akan memulihkan kesejahteraan mereka. Umat Allah yang telah terserak ke seluruh penjuru bumi akan dikumpulkan dan disatukan Allah di Tanah Perjanjian. Ia akan membuat populasi umat-Nya sangat banyak melampaui nenek moyang Israel (3-5).

Dengan ketaatan dan kesungguhan menjalani setiap hukum-Nya, Allah akan menyunat hati umat-Nya dan keturunan mereka, yaitu sunat hati (6). Dengan sunat hati, diharapkan kasih dan kesetiaan mereka kepada Allah semakin kuat. Ganjarannya, kesejahteraan mereka di Tanah Perjanjian akan terjamin. Misalnya, segala hal yang dilakukan orang Israel akan dibuat berhasil oleh Allah; Allah akan memberikan kesuburan bagi kaum perempuan Israel sehingga keturunan mereka menjadi sangat banyak; hasil ternak dan bumi akan berkelimpahan (8-10). Bahkan Tanah Perjanjian dapat diwariskan kepada anak cucu mereka (16, 20). Semuanya ini disebabkan oleh kebaikan Allah. Jadi, kata " segenap hati dan jiwa" menjadi kunci utama Allah mengampuni dan memberkati umat-Nya.

Apakah hal ini merupakan keputusan yang sukar bagi bangsa Israel? Musa mengingatkan mereka bahwa hal itu tidak sulit sama sekali (11-14). Yang dibutuhkan hanyalah memilih dengan bijak dan tepat, yakni memilih kehidupan dan keberuntungan atau kematian dan kecelakaan (15, 19). Jika menolak, sudah dipastikan mereka pasti binasa (17-18).

Bersandar pada Allah, maka hidupmu akan selamat. [TG]


Baca Gali Alkitab 5

Ulangan 30:1-20

Ikatan perjanjian Allah dengan bangsa Israel adalah sesuatu yang sakral. Perjanjian itu tidak hanya mengikat, tetapi juga memiliki risiko yang harus ditanggung oleh bangsa Israel, yaitu berkat atau kutuk. Setiap pilihan mereka memiliki dampak langsung terhadap kehidupan mereka di masa yang akan datang.

Apa saja yang Anda baca?
1. Hal apa yang akan berlaku atas Israel ketika mereka berbalik kepada Allah (1-5)?
2. Mengapa sunat hati sangat penting bagi Allah (6)?
3. Apa yang akan Allah Israel lakukan terhadap umat-Nya (7)?
4. Apa yang akan terjadi saat bangsa Israel mendengar dan mematuhi suara Allah (8-10)?
5. Mengapa perintah ini menurut Musa tidak sukar diambil (11-14)?
6. Peringatan seperti apa yang Musa berikan kepada bangsanya (15-16)?
7. Apa yang bakal terjadi andaikata bangsa Israel menolak Allah (17-18)?
8. Apa saran Musa kepada orang-orang Israel (19-20)?

Apa pesan yang Allah sampaikan kepada Anda?
1. Mengapa menolak Allah memiliki konsekuensi dan seberapa jauh konsekuensi yang akan kita terima?
2. Konsep apa yang muncul di benak Anda tentang Allah Israel?

Apa respons Anda?
1. Jika hidup Anda jauh dari Allah, pengakuan dosa seperti apa yang akan membawa Anda berbalik kepada Allah?
2. Tekad apa yang Anda buat untuk tidak mengulangi kesalahan dan dosa di masa lampau?

Pokok Doa:
Ajari kami untuk menyadari bahwa hidup di luar anugerah-Mu sama artinya hidup dalam kehampaan.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org