Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2015/10/20

Selasa, 20 Oktober 2015

Ayub 20
Hati-Hati dengan "Playing God"

Judul: Hati-Hati dengan "Playing God"
Versi singkat ceramah Zofar kita jumpai pada ayat 5. Pernyataan ini ada benarnya dan memang patut diperhatikan oleh setiap orang, agar kita insaf dari dosa-dosa kita. Pernyataannya ini mengandung dua masalah serius. Pertama, klaim yang menyederhanakan permasalahan (simplistis). Anggapan umum bahwa kesuksesan orang jahat pasti hanya berlangsung singkat, padahal kenyataannya problema kehidupan tidak sesederhana itu. Kedua, Zofar membalik alur penalarannya: orang jahat akan jatuh dari kesuksesan dan hidupnya menjadi tidak bahagia, maka orang yang tidak sukses dan tidak bahagia pastilah orang jahat. Ini merupakan kesesatan dalam berpikir.

Dalam kehidupan kita sebagai umat beriman, Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan akan menghakimi seluruh umat manusia, termasuk orang-orang jahat, sebagaimana yang diutarakan oleh Zofar. Tuhan tidak memanggil kita untuk menggantikan Dia menjadi sang Hakim bagi orang-orang di sekitar kita, siapa yang baik dan siapa yang jahat. Lagipula dengan dasar apa kita bisa membuat keputusan itu? Ini merupakan penyalahgunaan doktrin yang membuat orang-orang Kristen berambisi berperan sebagai Allah (playing God) untuk mendakwa orang lain.

Orang-orang yang berpandangan simplistis tentang konsep sebab-akibat, antara dosa dan penderitaan, memiliki risiko untuk menjadi penghalang bagi orang lain untuk mengenal Kristus, yang sudah datang ke dunia dan mati di salib untuk menebus dosa manusia. Saat kehidupan finansial mereka tidak baik, saat dirinya sakit-sakitan serta mengalami kegagalan bisnis dan seterusnya, maka ajaran simplistis ini akan menjerumuskan seseorang mempertanyakan jaminan keselamatan Tuhan dalam hidupnya.

Tatanan dunia ini, alam semesta maupun masyarakat, sudah ternoda oleh dosa. Masalah dan kegagalan adalah kenyataan hidup. Meski demikian kondisinya, tetap ada penghiburan Allah bagi kita. Lewat kehidupan Ayub, kita melihat bagaimana Tuhan selalu menyertai Ayub sampai akhir. [AKI]

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org