Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2011/02/09

Rabu, 9 Februari 2011

Lukas 9:43-50
Ikut teladan Yesus

Judul: Ikut teladan Yesus
Ketiga murid yang menyaksikan peristiwa transfigurasi Yesus, takjub melihat bagaimana Yesus dimuliakan melebihi Musa dan Elia, dua pribadi yang dikagumi masyarakat Israel. Orang-orang yang menyaksikan Yesus mengusir roh dari seorang anak yang sakit, terpukau melihat mukjizat itu (43b).

Akan tetapi, Yesus datang bukan hanya untuk melakukan hal-hal spektakuler. Ia datang bukan juga untuk membuat orang lain terkagum-kagum pada-Nya atau memuji-muji Dia. Maka Ia mengingatkan murid-murid bahwa misi-Nya tetap, yaitu bahwa Ia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, artinya Ia harus mati di kayu salib karena dosa manusia (44-45).

Murid-murid yang tidak memahami perkataan Yesus, malah memperbincangkan tentang siapa yang terbesar di antara mereka (46). Secara ironis, Yesus memberi penjelasan bahwa barangsiapa yang bersedia menjadi yang terkecil, justru dialah yang terbesar (47-48). Artinya yang disebut terbesar bukanlah orang-orang yang mengedepankan dirinya, tetapi orang-orang yang mengutamakan atau melayani orang lain. Orang-orang yang seperti itulah yang terbesar, menurut Yesus.

Kebesaran Yesus terlihat juga ketika ada orang yang mengusir setan dengan nama-Nya (49-50). Bagi Yesus, meski pun mereka bukan termasuk kedua belas orang murid-Nya, yang penting mereka tidak melawan Dia. Yesus bisa menerima hal itu dengan baik, tanpa merasa tersaingi, tanpa merasa ada yang menandingi popularitas-Nya.

Panggilan untuk melayani Allah memang bukan panggilan untuk menjadi populer, karena kepopuleran akan mengalihkan kemuliaan Allah menjadi kemuliaan diri. Panggilan untuk melayani Allah adalah panggilan untuk memikul salib, menanggung penderitaan demi mengemban kehendak Allah. Panggilan untuk melayani adalah panggilan untuk menjadi yang terendah, yang bekerja, yang berlelah, yang namanya tidak disebut-sebut, tetapi yang hasilnya nyata, yaitu menggenapi kehendak Allah di dalam dan melalui dia. Relakah kita menjadi orang yang demikian?

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org