Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/12/15

Sabtu, 15 Desember 2007

Ester 1:1-22
Punya kuasa = sombong

Judul : Punya kuasa = sombong Ketika kesombongan menguasai seseorang maka akan terbit hasrat untuk "unjuk gigi": pamer kuasa, kejayaan, dan tentu saja kekayaan.

Kekuasaan atas sejumlah besar daerah melahirkan kebanggaan yang berlebihan di dalam diri Raja Ahasyweros (ayat 1). Pesta besar diadakan untuk merayakan kekuasaan serta memamerkan kekayaan kerajaannya (ayat 4, 6-8). Selama enam bulan pesta diadakan bagi para pembesar dan pegawai kerajaan (ayat 3)! Ditambah tujuh hari pesta bagi rakyat (ayat 5) dan pesta khusus perempuan di istana (ayat 9). Mabuk kekuasaan dan mabuk oleh anggur membuat raja berhasrat memamerkan istrinya (ayat 10-11). Tentu saja ratu menolak! Ia tidak mau dipertontonkan di hadapan para pria yang dimabuk anggur (ayat 12). Akibatnya raja murka! Di dalam keangkuhannya, raja tak sadar bahwa perintahnya mencerminkan sikap suami yang tidak menghormati istri. Keinginan untuk memamerkan istri merendahkan status Wasti sebagai ratu. Namun raja tidak peduli. Apapun alasannya, Ratu Wasti telah meruntuhkan harga dirinya sebagai raja di depan tamu-tamunya. Ia yang memiliki kuasa atas sejumlah besar bangsa, seolah tidak memiliki otoritas atas istrinya. Maka untuk menegakkan wibawa dirinya sebagai raja, Ahasyweros memberhentikan Ratu Wasti dari statusnya sebagai permaisuri raja (ayat 19)!

Alangkah berbahaya memiliki pemimpin angkuh yang cenderung mementingkan diri sendiri dan bersifat kekanakan! Pemimpin seperti itu akan menghalalkan segala cara agar keinginannya tercapai, tanpa peduli apakah hal itu akan mengakibatkan orang menjadi hancur atau jatuh. Oleh karena itu, kita harus berdoa agar para pemimpin di negeri ini tidak menjadi sombong atas kekuasaan yang saat ini ada di tangan mereka. Kita berdoa agar mereka tidak membuat keputusan yang mementingkan diri sendiri dan merugikan rakyat. Kita berdoa agar di dalam budaya patrilineal yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia, pria Kristen melihat wanita sebagai mitra sejajar di hadapan Allah.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org