Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/07/21

Sabtu, 21 Juli 2007

Bilangan 22:1-20
Harus perang

Judul: Kedok rohani Pencarian akan kehendak Tuhan kadang kala merupakan kedok rohani untuk membenarkan apa yang hendak kita lakukan. Selain itu kita ingin memberikan rasa aman pada diri, meski sebenarnya bersifat semu.

Setelah mendengar apa yang terjadi pada orang Amori (yaitu Raja Sihon), maka raja Moab menjadi takut dan meminta Bileam untuk mengutuk orang Israel (5-6). Bileam bukan orang Israel, tetapi merupakan seorang yang mengaku percaya kepada Tuhan dan dapat berkomunikasi dengan Tuhan (8, 18). Pada zaman tersebut, orang percaya bahwa ada kekuatan dalam ucapan seorang pelihat/nabi. Itulah sebabnya mengapa Balak ingin Bileam mengucapkan kutuk kepada Israel. Mulanya Bileam menolak permintaan mereka karena Allah menyuruh dia untuk tidak mengutuki Israel (12-13). Namun, ketika utusan raja Moab datang lagi dengan menjanjikan upah yang sangat banyak, hatinya mulai tergerak. Ia mencoba untuk bertanya kembali kepada Tuhan (17-19). Akhirnya Tuhan memperbolehkan Bileam untuk pergi dengan peringatan bahwa ia hanya boleh melakukan sesuai dengan firman Allah (20). Kita tidak diberitahu mengapa Tuhan kemudian mengizinkan Bileam untuk pergi. Yang pasti hal ini memperlihatkan kedegilan hati Bileam dan juga kedaulatan Allah membalik kutuk menjadi berkat.

Usaha Bileam untuk mencari lagi kehendak Tuhan (19) jelas merupakan upaya untuk membenarkan apa yang ia inginkan. Ia berharap Allah akan berubah pikiran seperti allah-allah lain yang dapat dibujuk. Sayangnya, orang beriman pada masa kini pun sering melakukan apa yang Bileam lakukan, yakni berusaha mengubah kehendak Tuhan supaya sesuai dengan kehendak diri. Ini namanya memakai kedok rohani untuk membenarkan diri, dan sama sekali bukan mencari kehendak Allah.

Doa: Tuhan, ampuni aku jika sering memakai alasan mencari kehendak Tuhan untuk mengesahkan keinginanku sendiri. Ajar aku untuk sungguh-sungguh mencari kehendak-Mu.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org