Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-sh/2007/01/21

Minggu, 21 Januari 2007

Lukas 8:22-39
Takut dalam krisis

Judul: Takut dalam krisis Takut bisa berarti rasa segan dan hormat, misalnya kepada Allah. Selain itu takut juga bisa berarti gentar menghadapi sesuatu yang akan mendatangkan bencana.

Rasa takut dengan kedua makna tersebut muncul dalam diri para murid Yesus. Mulanya mereka takut karena badai yang mengancam nyawa mereka (23). Rasa takut itu mendorong mereka untuk membangunkan Yesus yang sedang tidur di tengah kehebohan situasi akibat badai (24). Kemudian muncul rasa takut yang lain pada Yesus tatkala Ia meredakan badai yang melanda saat mereka berada di tengah danau. Mereka heran karena badai yang demikian hebat pun tunduk pada Yesus (25). Maka Yesus pun menegur mereka karena perkataan dan sikap mereka terhadap Yesus tidak menunjukkan iman yang seharusnya mereka miliki sebagai pengikut-Nya. Ketakutan membuat mereka tidak dapat melihat kehadiran dan pemeliharaan Tuhan atas mereka.

Rasa takut muncul juga dalam diri orang Gerasa (37) setelah mendengar cerita para penjaga babi tentang Yesus yang telah mengusir setan-setan dari diri orang yang kerasukan setan, yang biasanya tinggal di pekuburan (27). Ini membuat mereka meminta agar Yesus meninggalkan mereka (37). Tampaknya rasa takut yang mereka miliki sama dengan rasa takut yang dimiliki setan-setan yang mendiami orang yang kerasukan itu, yakni takut karena merasa tidak aman bila Yesus ada di dekat mereka. Mungkin mereka lebih suka bila orang itu tetap kerasukan daripada menjadi sembuh dan kemudian kembali ke masyarakat (39).

Kita lihat bagaimana rasa takut yang muncul dalam situasi krisis yang mereka hadapi memperlihatkan tidak adanya iman dalam diri mereka. Bagaimana dengan kita? Kiranya melalui berbagai situasi krisis yang kita hadapi, kita dapat melihat adakah iman kita kepada Kristus?

Ingatlah: Sebagai pengikut-Nya, iman mutlak ada dalam diri kita karena dari imanlah mengalir ketaatan dan tanpa iman tidak seorang pun dapat menyukakan hati Allah.

 

Mari memberkati para hamba Tuhan dan narapidana di banyak daerah
melalui edisi Santapan Harian yang kami kirim secara rutin +/- 10.000 eks.
Kirim dukungan Anda ke: BCA 106.30066.22 Yay Pancar Pijar Alkitab.

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org